Berita Lampung

Pipa Kilang Minyak PHE OSES Bocor di Perbatasan Laut Jakarta dan Laut Timur, Lampung Timur

Penulis: Yogi Wahyudi
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Pol Airud Res Lampung Timur, AKP Yus Mawardi jelaskan lokasi kebocoran pipa minyak di perbatasan laut Jakarta dan laut timur, Lampung Timur.

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Pipa kilang minyak milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES alami kebocoran di perbatasan laut Jakarta dan laut timur, Lampung Timur.

Dampak kebocoran pipa kilang minyak PT Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES, mencemari pantai di pesisir timur Lampung, tepatnya di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. 

Sebab tumpahan minyak dari pipa kilang minyak PT Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES terbawa gelombang laut sampai ke pantai, karena sedang musim angin timur.

Lokasi kebocorannya kilang minyak tersebut, disampaikan Kasat Pol Airud Res Lampung Timur, AKP Yus Mawardi, Rabu (20/7/2022).  

"Untuk lokasi kebocoran kilang minyak, itu diperkirakan di wilayah perbatasan antara laut Jakarta dan laut Timur," ujarnya, saat diwawancarai di ruangannya. 

Baca juga: Enam Titik di Pesisir Pantai Lampung Timur Diduga Tercemar Limbah Minyak  

Baca juga: Pertamina Hulu Energi Bersihkan Sisa Ceceran Minyak di Pantai Kuala Penet, Lampung Timur

Ia juga menyebutkan, beberapa lokasi pantai yang terkena dampak pencemaran limbah minyak.

"Untuk yang terdampak itu, beberapa di antaranya, Pantai Kerang Mas, Pantai Muara Gambas dan Pantai Kuala Penet," sebutnya. 

Namun, sampai saat ini, pihaknya masih mendata, luas wilayah yang terkonfirmasi terdampak ceceran limbah minyak tersebut.

"Untuk luas pantai timur ini, 107 kilometer, tapi untuk yang terdampak, masih kita perkirakan, yang pasti saat ini kondisi pantai sudah bersih," kata AKP Yus Mawardi.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, limbah minyak terbawa ke pinggir pantai, lantaran sedang musim angin timur.

"Karena sedang musim angin timur, jadi angin menuju arah pantai kita, maka limbah minyak itu terbawa ombak sampai ke pantai," paparnya. 

Kendati demikian, hasil pantauan Polairud Polres Lampung Timur, kondisi laut saat ini sudah bersih dari limbah minyak. 

Baca juga: Imbas Pencemaran Pantai di Lampung Timur, Petambak Udang Tekor

Baca juga: Pantai Lampung Timur Tercemar Minyak, WALHI Tuntut Pemerintah Tindak Tegas

"Kemarin kita sudah patroli ke tengah laut, kondisinya sudah bersih, dan dari pihak PHE OSES juga sudah melakukan pembersihan kemarin," paparnya. 

Petambak Udang Labuhan Maringgai Berharap Ganti Rugi

Salah satu pembudidaya udang di kelompok Mina Surya Lesari, di Labuhan Maringgai, Dedi Cahyadi mengatakan, belum ada dari pihak PHE OSES, yang melakukan upaya ganti rugi.

"Belum ada pendataan dari mereka (PHE OSES), apalagi mau ganti rugi," katanya.

Ia menjelaskan, 70 tambak dari 11 anggota di pembudidaya kelompok Mina Surya Lesari, baru satu tambak yang tercemar limbah minyak tersebut.

"Baru satu saja yang terdampak, dan kematiannya sekitar 80 persen," ungkapnya. 

Terlebih, udang tersebut seharusnya panen dalam dua pekan ke depan. 

"Umur udang yang tercemar itu, sudah dua bulan lebih, harusnya sekitar dua minggu lagi sudah panen," jelasnya.

Dedi mengaku pada pada tambak yang tercemar belum dilakukan pergantian air.

Dikhawatirkan air akan mengalir ke kolam tambak lainnya mengakibatkan kerugian makin besar.

"Ya nanti takutnya udang yang di tambak lain mati, jadi sudah dua mingguan ini belum diganti airnya," kata Dedi.

Ia berharap, adanya ganti rugi atas tercemarnya air laut tersebut. 

"Baik dari PHE OSES maupun dari pemerintah setempat, kami berharap adanya ganti rugi dari limbah ini, karena kami pasti mulai merawat dari awal lagi udangnya," tukasnya. (Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi).

Berita Terkini