Berita Lampung

Siswi SMP Tewas Tertabrak Kereta Api di Bandar Lampung, Keluarga Bantah Korban Memakai Headset

Editor: Yoso Muliawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wilda Saptiana, ibu siswi SMP yang tewas tertabrak kereta api di Bandar Lampung, menunjukkan foto putrinya semasa hidup, di rumahnya, Rabu (20/7/2022).

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Keluarga siswi SMP yang tewas tertabrak kereta api di Bandar Lampung membantah korban memakai headset saat kejadian.

Wilda Saptiana, ibu siswi yang tewas tertabrak kereta api, mengungkapkan hal itu terkait dugaan korban memakai headset saat berjalan di perlintasan kereta api.

Seperti diketahui, seorang siswi SMP tewas tertabrak kereta api di Bandar Lampung, tepatnya di sekitar Stasiun KA Labuhan Ratu, Selasa (19/7/2022).

Korban yang bernama Safira Aulia Natani, siswi SMP Negeri 8 Bandar Lampung, diduga sedang memakai headset saat berjalan di perlintasan KA, sehingga tak mendengar suara klakson kereta api.

Wilda menyatakan tidak benar putrinya menggunakan headset ketika pulang sekolah dan berjalan melewati perlintasan KA.

"Anak saya nggak pakai headset pas pulang sekolah kemarin itu,” katanya saat diwawancarai Tribunlampung.co.id di rumahnya, Rabu (20/7/2022).

Wilda mengungkapkan putrinya tersebut memang membawa ponsel ke sekolah, tetapi tanpa membawa headset.

Hal itu karena Wilda tidak ingin putrinya malah asyik bermain ponsel dengan headset ketika di sekolah.

“Karena ‘kan ke depannya mau mondok (masuk pondok pesantren),” ujarnya.

Di rumah pun, jelas Wilda, putrinya itu hampir tidak pernah memakai headset, misalnya saat ingin murottal atau mendengarkan rekaman lantunan ayat suci Alquran.

“Kalau mau murottal, selalu pakai loud speaker (pengeras suara), jadi suaranya besar,” katanya.

Sang Paman Juga Bantah

Senada, Kori Andrian, paman korban, menyatakan tidak benar keponakannya sedang memakai headset saat tertabrak kereta api.

Kori menjelaskan, saat kejadian, dirinya hendak pergi dengan tujuan mengantar undangan acara Musyawarah Wilayah (Muswil) Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Bandar Lampung.

“Tiba-tiba ada yang tertabrak kereta api. Itu rupanya keponakan saya,” ujarnya.

Halaman
1234

Berita Terkini