Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 043 Garuda Hitam Mayor (Cpm) Eva Y Kamal mengatakan, kontainer berisi senjata militer AS yang disegel di Pelabuhan Panjang, Lampung akan digunakan dalam latihan acara Garuda Shield.
Latihan Garuda Shield merupakan kerja sama militer Indonesia dan Amerika dalam rangka latihan perang bersama.
"Semua dalam rangka giat latihan bersama Garuda Shield, pendataan dan pencocokan pasti dilakukan. Demikian sekiranya," kata Eva Y Kamal.
Kini, satu kontainer senjata militer yang tidak masuk dalam daftar manifest pengiriman barang melalui Pelabuhan Panjang, Lampung masih disegel pihak Bea Cukai.
Mayor (Cpm) Eva Y Kamal juga menegaskan, terkait pendataan dan pencocokan senjata yang ada di Tricon Container juga pihaknya telah mendapatkan perintah dari Mabes TNI AD.
Baca juga: Satu Kontainer Senjata Api di Pelabuhan Panjang Lampung Bukan Barang Selundupan
Baca juga: Pelindo Panjang Lampung Benarkan Satu Kontainer Senjata Amerika Serikat Tidak Masuk Manifestasi
"Saat ini (Korem 043/Gatam) terkait senjata-senjata tersebut tengah dilakukan pendataan, dan kelengkapan dokumennya juga tengah kami lakukan," paparnya.
Menurutnya, saat ini situasi di areal Pelabuhan Panjang berlangsung normal dan kondusif, semua berjalan seperti kegiatan sehari-hari.
Pengamatan di lokasi, dari luar Pelabuhan Panjang tampak beberapa kali mobil kendaraan militer keluar masuk pintu utama pelabuhan.
Tak hanya itu, dari pintu masuk utama juga sejumlah kendaraan yang masuk ditanya terkait kepentingan ke dalam pelabuhan.
Di pintu masuk utama Pelabuhan Panjang juga tampak beberapa personel berseragam loreng tampak berjaga-jaga.
Dilansir dari situs TNI, latihan Garuda Shield ini akan diselenggarakan pada 1 - 14 Agustus 2022 di Puslatpur Kodam VI/Mlw Amborawang dan Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan.
Senjata untuk latihan tempur
Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor (Cpm) Eva Y Kamal juga mengatakan senjata-senjata tersebut akan digunakan dalam kegiatan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).
"Jadi bukan pertama kali dilakukan kegiatan latihan ini dan ini kegiatan yang terencana," kata Eva.
Terkait permasalahan dalam kelengkapan dokumen itu yang memiliki kewenangan untuk menjelaskan yakni Puspen TNI.