Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Seorang TNI gadungan terlibat cekcok dengan Satuan Pengamanan (Satpam) Stasiun Kereta Api Kotabumi, Lampung Utara, Lampung.
Kepala Stasiun Kotabumi, Bayu Prayitno, di ruang kerjanya mengatakan awalnya, TNI gadungan yang mengenakan baju TNI–AD itu, hendak memasuki stasiun Kereta Api Kotabumi.
Saat itu anggota Satpam menanyakan tujuan keberangkatan TNI gadungan itu.
Berdasarkan pengakuannya, dia hendak ke Palembang – Sumatra Selatan (Sumsel) untuk berobat.
Namun saat diminta menunjukan identitas diri, hanya dapat menunjukan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan Kartu Keluarga (KK) saja.
Baca juga: Marak Penipuan Catut Pejabat di Lampung Utara, Polisi: Jangan Percaya Telepon Anonim
Baca juga: 160 Kendaraan Dinas Milik Pemkab Pesisir Barat Lampung Menunggak Pajak
Saat ditanyakan KTA yang bersangkutan malah marah–marah, dan terpaksa diamankan anggota Polsuska yang kebetulan bertugas di Stasiun setempat, sekitar pukul 09.00 WIB, Senin(1/8/2022).
“Saat itu, seorang pakai baju TNI, tiba –tiba masuk nerobos boarding pass, (sambil) marah –marah,” ujarnya.
“Terus ditegur sama petugas kami, ditanyakan KTA malah bentak–bentak sambil marah –marah. Kemudian, diamankan Polsus, kemudian pingsan,”ujar Kepala Stasiun Kotabumi, Bayu Prayitno, di Ruangan kerjanya.
Kemudian, lanjut Bayu, sapaan akrabnya, oknum tersebut dibawa ke Rumah Sakit Daerah(RSD) Mayjend Ryacudu Kotabumi, untuk menjalani perawatan lebih lanjut oleh tim medis.
”Setelah menjalani pemeriksaan tim medis kami, denyut nadinya lemah dan terpaksa dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Saat diperiksa, pria itu tak mengeluarkan senjata tajam ataupun senjata api.
“Hanya marah dan bentak – bentak saja,” sambungnya seraya menyebut pihaknya kini telah menyerahkan oknum pengguna atribut TNI itu kepada pihak yang berwajib.
Mendapat informasi tersebut, anggota Bintara Pembina Desa(Babinsa) Sinarjaya Kecamatan Tanjungraja Serda Hariazi langsung mendatangi oknum pengguna pakaian TNI AD itu di Ruang IGD RSD Mayjend Ryacudu Kotabumi.
Kedatangan anggota Babinsa itu, didampingi oleh dua orang anggota Polisi Militer(POM) dan langsung mengenali oknum tersebut.
Karenanya, Serda Hariazi memastikan jika itu bukan anggota TNI, melainkan warga sipil yang kesehariannya sebagai buruh tani perkebunan di desa binaannya.