Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Lapas Kalianda meriahkan HUT Hari Dharma Karyadhika Kemenkumham (HDKD) dalam balutan suasana HUT ke-77 RI yang diperingati setiap 17 Agustus.
HUT HDKD ke-77 tahun 2022 ini, digelar diseluruh jajaran kementerian Hukum dan HAM RI, tak terkecuali Lapas Kelas IIA Kalianda.
Beragam kegiatan dilakukan untuk memperingati HUT HDKD ke-77 tahun 2022 ini, seperti lomba panjat pinang, tarik tambang, balap karung, balap bakiak dan fun game lainnya.
Pada HUT HDKD ke-77 tahun 2022 ini bertemakan dengan semangat kebersamaan, kita tingkatkan kinerja Kemenkumham semakin pasti dan berakhlak.
Kepala Lapas Kalianda Tetra Destorie mengatakan berbagai perlombaan ini dikemas untuk mengajarkan kembali akan nilai-nilai yang sangat bermakna dan berharga.
Baca juga: Perbaikan Jalan Simpang Serdang-Kodim 0422 Lampung Barat Minim Anggaran
Baca juga: Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam di Kebun Sawit di Tulangbawang, Pelaku Kabur
"Sebut saja seperti lomba panjat pinang yang mengajarkan kita mengenai artinya gotong royong di antara sesama anggota tim, kerja keras," kata Tetra, Sabtu (20/8/2022)
"Serta kita harus memiliki sikap pantang menyerah, rela berkorban dan bersemangat tinggi untuk mencapai puncak pinang," ujarnya.
Tetra menuturkan tarik tambang sangat bermanfaat untuk memperkuat soliditas dan mempererat hubungan.
"Sekaligus mengajarkan kita sifat suportif, kerjasama dan kepemimpinan dalam mengatur strategi," katanya."Serta melatih kita untuk mendengarkan pimpinan dalam menjalankan strategi yang telah dirembukkan," ujarnya.
Tetra mengatakan selain panjat pinang, pihaknya juga menggelar lomba balap karung.
"Ketika balap karung, ada kalanya seorang peserta terjatuh saat berlari, kemudian harus bangkit lagi hingga akhirnya berhasil dan sukses mencapai garis finish," katanya.
"Ini merupakan sebuah gambaran bagi kita dan dapat dimaknai bahwa kita harus memiliki semangat yang menggelora dan pantang menyerah untuk mencapai titik akhir atau garis finish," ujarnya.
Tetra mengatakan dalam HUT HDKD pihaknya juag membuat lomba balap bakiak.
"Olahraga tradisional ini dapat dimaknai sebagai pengasah kerja sama tim yang dipadukan dengan ketangkasan," katanya.
"Kerja sama anggota tim dan ketangkasan sangatlah diperlukan agar sebuah kelompok dapat berjalan dengan harmonis dan seirama," ujarnya.