Tribunlampung.co.id, Metro- Gorong-gorong rusak di RT 18 RW 03, Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat mulai diperbaiki, Sabtu (27/8/2022).
Perbaikan gorong-gorong yang ambrol di Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat tersebut dikarenakan tingginya debit air ketika hujan turun.
Menurut pantauan Tribunlampung, pengerjaan gorong-gorong di Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat tersebut dilakukan oleh tiga orang pekerja.
Wawan, pekerja yang memperbaiki gorong-gorong ambrol tersebut mengatakan, perbaikan sudah dilakukan selama 2 hari.
"Kalo mulainya sejak kemarin, hari ini hari kedua," ujarnya.
Baca juga: Diskes Metro Lampung Peringatkan Waspada DBD Memasuki Musim Hujan
Baca juga: Panen Padi di Metro Lampung Terkendala Cuaca Hujan, Akibatkan Mesin Macet
Dia mengatakan, perbaikan hari kemarin adalah melakukan pembongkaran gorong-gorong.
"Untuk hari ini mulai melakukan pembongkaran pondasi," ujar dia
Wawan memperkirakan, ambrolnya gorong-gorong tersebut dikarenakan derasnya air hujan.
Sehingga menyebabkan tanah dasar gorong-gorong tersebut tergerus oleh air hujan.
"Jadi kan gorong-gorong ini dibawahnya tempat mengalir air pembuangan ke ledeng, jadi terus menerus terkena air sehingga rontok tanah dibawahnya," ungkapnya
Nur yang juga pekerja memperbaiki gorong-gorong tersebut mengatakan, belum dapat diperkirakan kapan akan selesai memperbaiki gorong-gorong tersebut.
"Saat ini masih menunggu box culvert yang dikatakan oleh atasan logistiknya masih dicari di Panjang, Bandar Lampung," ujarnya
Baca juga: Harga Telur Ayam Naik Jadi Rp 30 Ribu per Kg di Metro, Disdag Akan Lakukan Penetrasi Pasar
Baca juga: Disdag Metro Lampung Gelar Penetrasi Pasar Jual Bahan Pokok Murah di 3 Tempat
Dia mengatakan, box culvert tersebut nantinya akan dipasang dibagian bawah gorong-gorong tersebut.
Nur mengungkapkan, bahwa gorong-gorong tersebut diperkirakan sudah lama rusak.
"Mungkin ini dulu belum terlalu parah rusaknya, tapi belum diperbaiki, jadj karena dilewati kendaraan terus-menerus dan hujan yang deras, lama-kelamaan jadi makin parah rusaknya,"bebernya.
Nur mengatakan, akibatnya saat ini kendaraan belum daoat melewati jalan tersebut karena sedang diperbaiki.
"Jadi kami tutup di ujung jalan dengan kayu, tapi tetap aja masih ada yang menerobos masuk," ungkapnya.
"Jadi yang menerobos masuk itu mau tidak mau harus putar balik lagi," tambahnya
Dia mengatakan, pada perbaikan gorong-gorong tersebut masih menggunakan alat perbaikan tradisional.
"Ya masih menggunakan ini, palu dan cangkul untuk perbaikannya,"pungkasnya
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)