Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Dinas Kesehatan Tanggamus menyebutkan, penyakit DBD di kabupaten itu
mengalami peningkatan.
Dan pada tahun ini tepatnya dari awal Januari sampai Juli terdapat 160 kasus DBD, (7/9/2022).
Sementara pada tahun 2021 terdapat 124 kasus DBD yang berasal dari nyamuk aedes aegypti tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Marhaen, mengatakan, hal itu terjadi karena faktor cuaca.
"Cuaca yang kadang hujan kadang panas membuat nyamuk DBD cepat berkembang" katanya saat ditemui di ruangannya.
Dia juga mengatakan, perkembanganbiakan nyamuk ini paling banyak terjadi di air bersih.
Kemudian tempat penampungan air seperti bak mandi yang menjadi tempat perkembangbiakan.
Karena itu, ia mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan dari tempat penampungan air yang berada di rumah warga.
"Minimal ya seminggu sekali itu dikuras bak mandinya," kata Kabid.
Hal itu dilakukan demi upaya mencegah nyamuk berkembang biak.
Bila upaya itu bisa dilakukan dapat menghindari masyarakat dari penyakit DBD.
Selain menguras bak mandi atau tempat penampungan air bersih, ada juga cara lain
untuk mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD tersebut.
Caranya dengan menutup tempat penampungan air tersebut.
Lewat cara itu nyamuk diharapkan tidak bisa masuk dan tidak bertelur di air bersih.
"Atau mungkin juga bisa ditutup biar nyamuk gak masuk dan berkembang biak disitu," kata Marhaen.
Selain dengan cara tersebut Kabid juga mengimbau untuk tetap menjaga kebersihan di
lingkungan tempat tinggal.
Baca juga: Kalianda Penyumbang DBD Positif Terbanyak di Lampung Selatan, Sudah 129 Kasus
Baca juga: Diskes Minta Waspada DBD, Sudah Renggut Nyawa Warga Pringsewu Lampung
Dikhawatirkan, sampah-sampah yang berada di sekitar rumah dapat menampung air dan
menjadi salah satu tempat nyamuk berkembang biak.
Ia juga menuturkan, untuk melakukan antisipasi tambahan masyarakat dapat menggunakan kelambu atau pun
obat pembasmi nyamuk.
Selain itu, masyarakat juga dapat memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk untuk mencegah
pengembangbiakan.
Menurut Kabid, nyamuk demam berdarah aktif pada saat pagi dan sore hari.
"Nyamuk ini aktifnya biasanya di pagi atau sore hari," ungkapnya.
( Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia )