Berita Lampung

Tumpukan Sampah di Pasar Gedong Tataan Pesawaran Bertambah Jadi 2 Titik

Penulis: Oky Indra Jaya
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tumpukan sampah di Pasar Gedong Tataan. Tumpukan sampah di pasar ini bertambah menjadi dua titik.

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Tumpukan sampah di Pasar Gedong Tataan bertambah menjadi dua titik, Senin (19/09/2022).

Tumpukan sampah di jalan Pasar Desa Sukaraja Gedong Tataan, selain menimbulkan bau busuk, tentu merusak pemandangan.

Tumpukan sampah tersebut tentu juga menganggu pengguna jalan yang merupakan akses masyarakat menuju ke dalam pasar.

Bahkan seringkali masyarakat yang melewati tempat tersebut menutup hidung mereka, karena aromanya memang menyengat dari sampah-sampah yang sudah membusuk.

Jhony seorang tukang sol sepatu menuturkan keadaan tersebut dalam setengah bulan terakhir ini.

Baca juga: Pj Bupati Mesuji Sulpakar Tebar 50 Ribu Benih Ikan di Embung Pemkab Mesuji

Baca juga: Wisata Alam Bukit Bawang Bakung Masuk 10 Besar Wisata Terfavorit di Lampung Barat

Ia menjelaskan bahwa keadaan di tempat dimana ia setiap hari bekerja jadi semakin mengkhawatirkan. 

"Saya setiap pagi sol di sini, tapi sampah makin lama semakin banyak, baunya itu," keluhnya.

Akhirnya ia memilih untuk menggeser tempat mangkalnya beberapa jarak dari tumpukan sampah itu berada.

"Teman-teman tukang sol juga ikut geser, ada yang ke arah pasar ada yg keluar pasar," ucap dia lagi.

Tapi meski sudah bergeser, nampaknya masalah sampah baginya tidak akan selesai jika sampah-sampah yang busuk itu belum diangkut dan disingkirkan.

Mengingat kebanyakan sampah yang ada ditempat ini sudah bercampur aduk, entah itu limbah pasar, ataupun sampah dari masyarakat.

"Katanya sih truk yang biasa angkut sampahnya rusak, tapi belum dibenerin juga?" Katanya lagi.

Meski tumpukan sampah kian bertambah setiap harinya dan baunya semakin lama makin menyengat tapi pada hari ini ia masih bekerja seperti biasanya.

Sementara itu Ahmad warga Desa Sukaraja Gedong Tataan mengaku jika akan masuk ke dalam pasar ia harus melewati tumpukan sampah yang membuatnya harus menutup hidung.

"Bau banget, apalagi saya sekarang parkirnya di sekitar tempat sampah itu juga" kata Ahmad.

Halaman
12

Berita Terkini