Dijelaskannya tiga titik tersebut merupakan daerah yang rawan terjadi longsor dan pohon tumbang saat terjadi musim hujan.
"Seperti dua minggu yang lalu di jalan lintas Liwa-Krui di pal tujuh itu ada terjadi longsor," ucapnya.
"Kami mengimbau para pengguna jalan yang akan melintasi tiga titik itu untuk berhati-hati dan waspada," lanjutnya.
Dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi pada musim penghujan 2022 ini BPBD Pesisir Barat juga sudah menyiagakan para petugas di tiga titik tersebut.
Di masing-masing titik disiagakan sepuluh petugas dan dibekali dengan peralatan yang seadanya.
"Alat-alat yang kita siapkan memang sederhana seperti cangkul, gergaji mesin dan baju hujan," jelasnya.
BPBD Pesisir Barat Kurang Peralatan
Mirza mengakui, kelemahan BPBD Pesisir Barat saat ini karena kekurangan peralatan yang memadai.
Seperti jika terjadi longsor pihaknya membutuhkan waktu untuk menanggulanginya.
"Kalau terjadi longsor kita ini harus berkordinasi dulu dengan pihak lain untuk menanggulanginya, karena kita ini gak punya alat berat, sementara kawan-kawan dari Dinas PU sekarang rusak, di Dinas Lingkungan Hidup juga rusak," bebernya.
Selain itu untuk di lautan pihaknya juga sudah menyiagakan dua sampan jukung untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah kondisinya masih bagus dan siap digunakan," kata dia.
Dijelaskanya, BPBD Pesisir Barat juga selalu berkordinasi dengan pihak terkait termasuk Basarnas Tanggamus, Pol Airud, TNI dan Polisi jika terjadi musibah dan bencana.
"Alhamdulillah hubungan kita selama baik," tutupnya.
(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)