"Pihak kami sering diundang di Kantor OPD yang ada di Metro untuk memberikan sosialisasi mengenai kebakaran, jadi kami tekankan mengenai pentingnya APAR dan tidak panik ketika melakukan evakuasi apabila terjadinya kebakaran," ungkapnya
Dia mengatakan saat ini banyaknya penyebab kebakaran yang dikarenakan korsleting listrik.
Sehingga sesuai dengan arahan pimpinan, kedepannya pihak Satgas Damkar akan melakukan kolaborasi dengan pihak PLN mengenai korsleting listrik yang menjadi penyebab kebakaran tersebut.
"Sesuai arahan pimpinan Satgas Damkar maka kami akan lakukan kolaborasi dengan PLN mengenai korsleting listrik yang terjadi itu seperti apa dan apa penyebabnya."
"Jadi kami bisa memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai larangan apa saja yang harus dihindari agar tidak terjadinya korsleting listrik," pungkasnya
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Damkar Metro, Herianto mengenai perlunya APAR di kantor maupun di rumah.
"Jadi APAR itu sebagai alat pemadaman api pertama yang berguna untuk memadamkan api sebelum api membesar, jadi bisa berguna ketika melihat percikan api yang muncul dapat menggunakan APAR untuk memadamkannya," ujarnya
Dia menjelaskan saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya waspada terhadap kebakaran sudah meningkat.
Hal itu dapat dilihat dari mulai berkurangnya penyebab kebakaran dari bahan bakar minyak yang ada di Metro.
"Dulu sering terjadi kebakaran di pertamini maupun kebakaran mobil, untuk tahun 2022 ini sudah mulai berkurang karena kesadaran masyarakat mengenai waspada terhadap kebakaran sudah meningkat," jelasnya.
Kabid Damkar Metro tersebut mengungkapkan, Satgas Damkar Metro sendiri merupakan satuan tugas yang dibawahi oleh Satpol PP Metro.
"Satgas Damkar Metro ini diketuai oleh Wakil Walikota Metro, jadi Kasatpol PP dan Kabid Damkar juga termasuk di dalam Satgas Damkar Metro tersebut,"ungkapnya
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)