Ia mengatakan, ada pendarahan masif di rongga dada akibat luka tembak.
"Proyektil mengenai jantung dan paru-paru secara langsung, itu yang menyebabkan kematian, pada kasus ini" katanya.
Caterine mengatakan, posisi peluru menembus kandung jantung secara langsung, kemudian menyerempet pinggang jantung bagian depan hingga bagian belakang.
Ia mengatakan, yang mengenai jantung adalah percikan proyektil senjata.
"Saat pemeriksaan luar dan dalam tidak ditemukan proyektil atau jejak peluru selain luka," katanya.
Ia mengatakan, ada juga ditemukan penyakit paru peradangan lama tapi tidak aktif.
"Itu dulu, saat kejadian kondisinya tidak aktif, hanya berhubungan dengan penyakit korban saja," katanya.
"Penyakit tersebut memang menyebabkan kematian namun tidak ada hubungannya untuk kasus ini," tegasnya.
Dokter Caterine mengatakan, penyakit tersebut tidak ada hubungannya dengan luka tembak yang dialami korban. ( Tribunlampung.co.id / Fajar Ihwani Sidiq )