Banjir di Lampung

Tanah Longsor di Pesisir Barat Lampung, Renggut 3 Nyawa hingga Jalinbar Lumpuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bencana tanah longsor di Pesisir Barat Lampung merenggut tiga nyawa satu keluarga hingga mengakibatkan Jalan Lintas Barat atau Jalinbar lumpuh total, Minggu (13/11/2022).

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Bencana alam tanah longsor yang terjadi di wilayah Pesisir Barat Lampung menjadi sorotan.

Selain menimbulkan tiga korban meninggal dunia, tanah longsor di Pesisir Barat Lampung juga mengakibatkan ruas Jalan Lintas Barat atau Jalinbar lumpuh.

Pasalnya, ruas Jalinbar Pesisir Barat Lampung tersebut tertutup tanah longsor di sejumlah titik yang membuat kendaraan tidak bisa melintas.

Tidak hanya itu, sejumlah titik ruas Jalinbar juga mengalami amblas.

Alhasil aktivitas kendaraan di ruas jalan negara penghubung antara Provinsi Lampung dan Bengkulu ini terhenti.

Berbagai upaya tengah dilakukan untuk membuka kembali jalur Jalinbar tersebut.

Baca juga: Tertimbun Longsor, 3 Orang Sekeluarga di Pesisir Barat Lampung Meninggal

Baca juga: Muncul Lubang Sedalam 5 Meter, Ruas Jalinbar Pesisir Barat Lampung Putus

Sekeluarga Meninggal Tertimbun Tanah Longsor

Satu keluarga di Pesisir Barat, Lampung meninggal tertimbun tanah longsor pada saat sedang tidur pulas.

Satu keluarga yang meninggal tertimbun tanah longsor ini  tinggal di Pekon Tembakak, Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat, Lampung.

Kepala Pekon Tembakak Yuzuardi mengatakan bila hujan mengguyur wilayah Pesisir Barat, Lampung dari sejak Sabtu (12/11/2022) pukul 18.00 WIB hingga Minggu (13/11/2022).

Menurut Yuzuardi, peristiwa tanah longsor itu diperkirakan terjadi pada Minggu pukul 03.00 WIB.

Ketika itu seluruh masyarakat sedang istirahat, dan keluarga Ade Yorse diperkirakan juga sedang terlelap tidur.

Dia mengungkapkan, tidak ada tanda-tanda bakal terjadi tanah longsor.

Selain itu, kejadian tanah longsor tersebut berlangsung begitu cepat.

Sehingga Ade Yorse dan keluarga yang sedang tidur pulas tidak sempat melarikan diri ketika musibah tanah longsor terjadi.

Korban Ade Yorse menimpati rumah yang tertimbun longsor bersama istri dan anaknya.

Saat musibah terjadi, tambah Yuzuardi, tiga orang anggota keluarga itu ikut tertimbun tanah longsor.

Diduga saat terjadi longsor, kata dia,  Ade Yorse bersama keluarganya sedang tertidur pulas.

"Ada tiga orang yang tinggal di dalam rumah itu saat malam kejadian, semuanya tertimbun tanah longsor," ungkapnya.

Yuzuardi mengatakan, material  tanah longsor cukup besar hingga membuat rumah hancur. "Korban kemungkinan tidak sempat menyelamatkan diri," sambungnya.

Baca juga: Dikeluarkan dari Sekolah, Siswi MAN I Pesisir Barat Lampung Pilih Kerja di Rumah Makan

Baca juga: Lagi Tidur, Sekeluarga Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Pesisir Barat Lampung

Setelah kejadian tersebut, aparat Pekon Tembakak bersama masyarakat berjibaku mencari keberadaan korban.

"Ade Yorse dan istri sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," bebernya. 

Setelah beberapa waktu kemudian, anak korban ditemukan juga dalam keadaan meninggal dunia.

11 Titik Jalinbar Tertutup Tanah Longsor

Bencana tanah longsor terjadi di 11 titik ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pesisir Barat, Lampung, Minggu (13/11/2022).

Jumlah titik bencana tanah longsor di ruas Jalinbar Pesisir Barat Lampung ini sebagaimana data Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Satker Wilayah II Lampung.

Pejabat Pembuat Komitmen  BPJN Satker Wilayah II Lampung Joko Wisargo, yang diwakili Koordinator Pelaksana Teknik Rusmadi Gani mengungkap keberadaan 11 titik bencana itu di Jalibar Pesisir Barat.

"Berdasarkan data yang berhasil dihimpun bencana tanah longsor di sepanjang Jalinbar itu mencapai 11 titik," ungkap Rusmadi Gani, Minggu (13/11/2022).

Sejumlah 11 titik bencana alam tersebut berada di sepanjang Jalinbar, jalur Liwa-Krui dan jalur Krui-Bengkulu.

Longsor yang terjadi di ruas Jalinbar tersebut cukup beragam.

Mulai dari tanah longsor yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar.

Menurutnya, ada dua titik tanah longsor terjadi di ruas jalan Liwa-Krui. Kemudian dua titik di ruas jalan Krui-Pugung Tampak.

Lalu, tujuh titik lainya berada di ruas Jalan Pugung Tampak-Rata Agung. 

Saat ini kata dia, pembersihan material longsor tersebut sudah mulai dilakukan secara bertahap.

“Untuk ruas Jalan Liwa-Krui sudah berhasil dibersihkan dan sudah bisa dilalui kendaraan," ungkapnya.

Sedangkan untuk titik ruas Jalinbar yang lain saat ini masih dilakukan pembersihan secara bertahap, sebab keterbatasan alat berat.

Dikatakanya, saat ini arus lalulintas di Jalinbar ruas Krui-Bengkulu masih lumpuh total.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melakukan upaya semaksimal mungkin agar ruas Jalinbar tersebut segara bisa bisa dilalui kembali oleh kendaraan.

“Penanganan darurat akan kita lakukan pada titik jalan yang mengalami longsor itu, paling tidak pada sejumlah titik jalan yang tertutup total oleh material longsor,” terangnya.

Termasuk penanganan darurat pada Jembatan Laay yang amblas dan Pekon Batu Raja.

“Lantai jembatan Laay akan segera kita lakukan penanganan darurat, begitu juga dengan badan jalan amblas di Pekon Batu Raja itu,” ucapnya.

2 Titik Jalinbar Amblas

Tidak hanya tertutup tanah longsor, ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pesisir Barat Lampung juga mengalami amblas.

Amblasnya Jalinbar Pesisir Barat Lampung ini terjadi di dua titik ruas jalan negara yang menghubungkan Krui-Bengkulu. 

Akibatnya Jalinbar Pesisir Barat yang menjadi satu-satunya jalan penghubung antar Provinsi Lampung dan Bengkulu tersebut lumpuh total.

Ruas jalan itu idak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua dan roda empat.

Kedua titik tersebut tepatnya berada di Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Hal tersebut dikatakan Selamet pihak rekanan dari Karang Baru Peratama mewakili Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II Lampung, Minggu (13/11/2022).

Selamet mengungkapkan, dua titik  Jalinbar yang amblas. Kedua titik yang amblas ini berada di dua jembatan ruas Jalinbar.

"Untuk jembatan dan jalan yang ambles itu terjadi di jembatan Way Sanggaruga di Pekon Batu Raja dan jalan Jembatan Laay di Pekon Laay," sambungnya.

Selamet mengaku akan berusaha secepatnya menanggani jalan amblas tersebut.

Agar Jalinbar ruas Krui-Bengkulu dapat segera dilalui kendaraan kembali.

"Kita akan berusaha bagaimana caranya supaya Jalinbar ini bisa kembali di lalui kendaraan," imbuhnya.

Kabag Ops Polres Lampung Barat Ferianda Eka Putra menghimbau, agar masyarakat Pesisir Barat terus meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan.

Sebab curah hujan di Pesisir Barat saat ini masih cukup tinggi.

"Kami menghimbau kepada masyarakat jika terjadi hujan jangan dekat-dekat dengan aliran sungai, kalau bisa agak menjauh dulu," ungkapnya.

Termasuk warga yang rumahnya berada di bantaran sungai dan tebing yang rawan dengan longsor.

Menurutnya, itu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan mencegah menimbulkan korban jiwa kembali.

Muncul Lubang Menganga Sedalam 5 Meter di Jalinbar

Ruas Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung putus akibat ruas jalan nasional itu amblas.

Ruas Jalinbar Pesisir Barat, Lampung putus setelah amblas diterjang luapan air sungai Way Laay, Kecamatan Karya Penggawa . 

Sehingga arus lalu lintas di ruas Jalinbar Pesisir Barat antara Krui-Bengkulu lumpuh total. Sebab jalan nasional yang putus tersebut tidak dapat dilalui kendaraan.

Kondisi tersebut yang terjadi pada, Minggu (13/11/2022) pagi.

Padahal sebelumnya, 25 Oktober 2022 ruas jalan nasional penghubung Lampung dengan Bengkulu tersebut juga amblas.

Kini kembali amblas di titik yang sama.

Yursan warga Pekon Laay mengatakan, air sungai Way Laay meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat selama semalaman.

Dia mengungkapkan, hujan deras terjadi sejak Sabtu (12/11/2022) pukul 18.00 WIB hingga Minggu (13/11/2022).

Akibatnya sungai Way Laay meluap dan terjadi banjir.

Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi, kedalaman lubang di Jalinbar tersebut sekitar 5 Meter dan selebar badan jalan nasional.

Sampai saat ini belum ada upaya yang dilakukan pihak terkait untuk menanggulangi Jalan yang amblas tersebut.

Sedangkan antrian kendaraan roda empat terpantau saat ini sudah mengular cukup panjang.

Kemacetan parah yang terjadi karena jembatan sungai Way Laay yang menjadi bagian ruas Jalinbar ini sebagai satu-satunya jalur penghubung antar Provinsi Lampung dan Bengkulu.

Antrian kendaraan yang akan melintas di Jalinbar itu diperkirakan mencapai 3 kilometer.

Tidak hanya itu akibat bencana banjir di sungai Way Laay tersebut juga mengakibatkan 7 rumah warga Pekon Laay ikut terseret banjir.

Ketujuh rumah warga Laay itu hanyut akibat derasnya banjir sungai Way Laay.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.

Hen (36) satu warga yang rumahnya ikut terseret berharap agar pemerintah Pesisir Barat dapat meringankan beban mereka.

"Harapan kami Pemerintah bisa membantu meringankan beban kami," ungkapnya.

"Sebab rumah dan perabotan kami sudah habis hanyut dibawa banjir," sambungnya.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan belum ada petugas BPBD Pesisir Barat yang turun kelokasi.

(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif) 

Berita Terkini