Berita Terkini Artis

Doni Salmanan Dituntut 13 Tahun Penjara, Dinan Fajrina Sebut Tetap Cinta

Editor: Kiki Novilia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suami Dinan Fajrina, Doni Salmanan dipenjara karena penipuan.

"Kita menikah baru seumur jagung kurang lebih baru 3 bulan kemudian mendapatkan masalah seperti ini memang sangat berat. Tapi inilah yang akan medewasakan kita untuk ke depannya," kata dia. 

"Percayalah Tuhan selalu memberikan yang terbaik. Kamu yang sabar ya sayangku, yang tabah," katanya. 

"Jangan patah semangat, tetap harus berjiwa besar ya. Jaga hati juga jangan sampai tergoda dengan yang aneh-aneh!!!" sambung dia. 

Dalam captionnya, Dinan mengaku baru saja bertemu Doni di tahanan. Bersama suaminya itu, Dinan pun meniup lilin ulang tahun.

"Hari ini ketemu dan tiup lilin bareng pak suami, pas pulangnya dikasih surat," ungkap Dinan. 

"Makasih ya sayangku cinta hidupku, suami dunia dan akhiratku, i love you forever and ever," sambung dia. 

Seperti diketahui, Doni disangkakan dengan Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 ayat (1) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kemudian, dijerat juga dengan Pasal 378 dan Pasal 55 KUHP tentang Penipuan dan/atau Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan RI Ketut Sumedana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/11/2022).

Dalam tuntutannya, JPU juga meminta barang bukti yang ada dirampas untuk dikembalikan kepada korban dan negara.

Sebanyak 98 barang bukti dari nomor 33-131 dikembalikan pada korban melalui 'Perkumpulan Paguyuban Korban Doni Salmanan'.

“Barang bukti no 1 sampai dengan 32 tetap terlampir dalam berkas."

"Barang bukti no 33 sampai dengan 131 dirampas untuk dikembalikan kepada para korban secara proporsional melalui 'Perkumpulan Paguyuban Korban Doni Salmanan' sesuai Akta Pendirian Nomor 25 Tanggal 20 Oktober 2022 di hadapan Notaris H Mauluddin Achmad Turyana SH dengan mempertimbangkan permohonan penggabungan gugatan ganti kerugian,” sambung Ketut.

Kemudian barang bukti bernomor 132-136 diserahkan pada negara.

“Barang bukti nomor 132 s/d 136 dirampas untuk negara."

"Apabila dalam eksekusi pengembalian kerugian para korban terdapat kelebihan barang rampasan, maka barang rampasan tersebut dirampas untuk negara,” tutup Ketut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com / Bunga Pradipta Pertiwi )

Berita Terkini