Ada juga kawasan Lorong King, Central Plaza, Mall Kartini hingga Bambu Kuning.
Diakuinya Ketut Pasek, sebenarnya sebelumnya sudah pernah beroperasional bus dalam kota yaitu BRT (bus rapid transit) pada 2011 silam.
"Kan dulu dilayani BRT, karena suatu dan lain hal sekian lama tidak terlayani lagi," terang dia.
Hingga kemudian masyarakat mengusulkan untuk diadakan kembali bus rute dalam kota.
Lalu disetujui oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung sehingga direalisasikan bersama Puspa Jaya.
"Namun memang belum menerapkan bus kota secara modern yang pakai cashless, secara bertahap mudah-mudahan bisa kita terapkan nantinya," kata Ketut Pasek.
"Terpenting saat ini bisa melayani masyarakat dulu, diminta 10 bus tapi di tahap awal rencana baru 6 unit," sambungnya.
Rute Usulan Pemkot
Terkait pemilihan rute Itera-Tanjungkarang, menurut Ketut Pasek adalah usulan dari Dishub Bandar Lampung.
Menurutnya ini menjadi alternatif pilihan angkutan massal yang nyaman untuk masyarakat bermobilitas.
Mengurangi kemacetan kota terlebih keberadaan angkutan kota sudah semakin jarang.
Didominasi lebih kepada angkutan online baik motor maupun roda empat.
"Dengan dasar itu kita kerjasama bersama Pemkot Bandar Lampung," papar dia.
Sejumlah masyarakat mengapresiasi rencana operasional bus dalam kota ini.
Bahkan ada yang berharap agar bisa lebih terintegrasi serta termodernisasi.