Lampung Bangkit

Hantoni Hasan Ajak Masyarakat Pertahankan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal Calon Gubernur Lampung Hantoni Hasan (berdiri) saat menjadi narasumber pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Jumat (25/11/2022) malam.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Bakal Calon Gubernur Lampung Hantoni Hasan menegaskan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Hantoni Hasan menuturkan, di era disrupsi dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini jangan sampai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengalami pergeseran.

Sehingga, menurut Hantoni Hasan, kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat menjadi tidak teratur akibat tergerus dengan perkembangan jaman.

Kandungan nilai Pancasila yang wajib dilalaksanakan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara masayarakat Indonesia itu, menurut Hantoni Hasan, adalah menyangkut ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan.

“Pancasaila itu merupakan dasar kita dalam berbangsa dan bernegara. Dalam Pancasila itu sudah terkandung nilai-nilai yang memang sudah hidup ditengah masayarakat Indonesia,” ungkap Hantoni Hasan saat menjadi narasumber pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Jumat (25/11/2022) malam.

Sosialisasi yang menghadirkan beberapa politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS itu berlangsung di Jalan Pubian Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung.

Baca juga: Hantoni Hasan Ingin Libatkan Tokoh Pemerhati Budaya untuk Kembangkan Wisata Gastronomi di Lampung

Baca juga: Hantoni Hasan Beri Isyarat Lanjutkan Pengembangan Kota Baru yang Digagas Gubernur Sjachroedin ZP

Hantoni Hasan didapuk sebagai narasumber bersama Agus Djumadi Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bandar Lampung, dan Syarif Hidayat Ketua Badan Kehormatan atau BK DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PKS.

 “Itulah yang membuat Negara kita itu bisa bertahan dan bisa merdeka karena adanya nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila,” papar Hantoni Hasan.

Hantoni Hasan yang berniat maju pada kontestasi Pilgub Lampung 2024 itu menilai, kalau nilai-nilai Pancasila itu tidak dilaksanakan maka bukan tidak mungkin akan timbul masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan kita.

“Antar tetangga kita bisa pecah, bisa ribut. Bisa bangkrut Negara kita kalau nilai-nilai dasar ini tidak kita amalkan dalam kehidupan kita,” papar pengusung tagline Lampung Bangkit ini.

Nilai ketuhanan misalnya yang terkandung dalam Pancasila, Hantoni menuturkan, penting diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebab, menurut Hantoni, dalam kehidupan ini setiap manusia wajib meyakini adanya Tuhan yang menciptakan kehidupan dan alam semesta.

“Kehidupan kita ini harus berdasarkan ketuhanan. Kita hidup itu harus punya Tuhan. Karena kita memahami kita hidup itu bukan di dunia saja. Penting bagi kita, karena kalau kita hidup tidak punya keyakinan, maka hidup kita akan tidak beraturan,” terang mantan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Fraksi PKS ini.

“Jadi harus ada yang menjaga kita, diri kita, pikiran kita, dan menjaga perbuatan kita. Karena kita berketuhanan,” paparnya.

Dia mencontohkan suatu perbuatan manusia yang jika tidak menerapkan nilai-nila ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari maka akan berdampak pada kehidupan manusia itu kedepannya.

Misalnya, kata dia, ada program bantuan yang berlabel program keluarga harapan atau PKH, yang semestinya diberikan kepada masyarakat tidak mampu yang berhak menerimanya.

Dalam program ini bagi yang mampu jika ditawarkan mestinya ditolak.

“Ditawarkan saja kita tolak kalau memang kita mampu, semestinya begitu,” kata Hantoni.

“Kenapa begitu, karena agama kita mengajarkan kalau kita ngaku miskin maka nanti akan di miskinkan benar sama tuhan,” ujarnya.

Karena itulah, dalam kehidupan ini harus berdasarkan ketuhanan supaya ada kontrol dalam hidup bermasyarakat. Sebagaimana nilai-nila yang terkandung di dalam Pancasila.

Sebab, sambung Hantoni Hasan, setiap agama mengajarkan manakala perbuatan baik maka buah yang akan dipetik nanti juga akan baik. Begitu pun sebaliknya, perbuatan buruk maka kelak balasannya juga akan buruk.

“Semua pasti ada balasan, baik maupun buruk. Nggak sekarang (balasan), mungkin nanti,” tegasnya.

Kemudian nilai berkemanusiaan seperti yang terkandung dalam Pancasila. Menurut Hantoni, yang menjadi tolak ukur pertama itu adalah manusianya.

Artinya jika ingin mensejahterakan dan membahagiakan manusia maka perlakukanlah manusia itu sebagai manusia pula.

“Jangan sampai justru dalam bernegara ini, kita membangun dan sebagainya malah justru manusia itu yang menjadi korban,” tuturnya.

Contoh misalnya pertandingan sepakbola, yang tujuannya adalah sebagai hiburan.

Jangan malah sampai gegara sepakbola rasa kemanusiaan menjadi hilang. “Itu seperti di kanjuruhan, sampai ratusan orang meninggal. Nah disnilah jangan sampai rasa kemanusiaan itu hilang,” katanya.

Dia mengutarakan, agama yang dianut mengajarkan barangsiapa membunuh satu manusian tanpa alasan yang benar maka sama saja membunuh seluruh manusia.

Sebaliknya, barangsiapa membantu dan menolong sesama manusia sampai hidupnya menjadi bagus maka sama saja dia menghidupkan seluruh manusia.

“Dan agama kita mengajarkan itu, begitu juga yang terkandung dalam Pancasila. Bagaimana cara kita memanusiakan manusia itu. Dan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila itu jangan sampai redup, jangan sampai tergerus,” paparnya.

Termasuk juga persatuan seperti yang terkandung dalam Pancasila. Hantoni mengutarakan, menjaga persatuan dan kesatuan itu penting karena kita merupakan masyarakat yang majemuk. Berasal dari beragam suku, agama, ras, dan lain sebagainya.

“Jika tidak ada rasa persatuan, tenggang rasa seperti yang ada dalam Pancasila maka perpecahan akan terus terjadi. Karena itu mari kita pertahankan nila yang terkandung dalam Pancasila,” tandas Hantoni Hasan.

(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

 

 

 

 

Berita Terkini