Berita Terkini Nasional

Umar Patek Menangis, Minta Maaf pada Korban Bom Bali I dan Warga Australia

Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan napi teroris Umar Patek pegang bendera Indonesia dan menangis meminta maaf pada para korban Bom Bali I. Ia memastikan sisa hidupnya akan dilalui dengan berbuat baik untuk bangsa dan negara.

Ia mengakui apa yang ia lakukan sebelumnya tidak didukung oleh keluarganya.

Dimana ada perasaan salah dan berdosa yang selalu membayanginya, apalagi mengingat para korban.

Kedatangan Umar Patek ke YLP merupakan kali pertama kemunculannya setelah bebas bersyarat.

Ia dijemput Ali Fauzi di kediamannya di Sidoarjo.

Saat menerima Ali Fauzi, Umar Patek memakai blangkon dan badannya sedikit gemuk.

Terlihat kehangatan saat Umar menginjakan kaki di YLP.

Sejumlah kombatan dan eks napiter menyambut kedatangan Umar Patek.

"Inilah Mas Umar, orang yang paling dicari oleh pemerintah AS dan kepalanya sempat dihargai US 4 juta,"

"Kini ia berubah dan meneguhkan diri kembali ke pelukan NKRI," kata Ali Fauzi.

Dalam lawatan Umar Patek, Ali Fauzi tampak menyambut dan siap berkolaborasi menjadi duta perdamaian dengan meninggalkan faham radikal ekstremisme.

"Saya yang menjadi penjaminnya, beliau menyatakan setia pada NKRI,"

"Maka dengan ini harapannya bisa bersama-sama menumpas faham terorisme," tegas Ali Fauzi.

Ali Fauzi mengenal betul bagaimana kepribadian Umar Patek.

Ia memastikan Umar sudah kembali ke NKRI dan akan berjuang bersamanya mengikis dan menyadarkan mereka yang menurutnya berada di jalan yang salah.

Umar Patek berikrar dan berkomitmen menjadi pribadi yang lebih baik, juga siap menjalankan serangkaian program deradikalisasi yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Halaman
1234

Berita Terkini