Saat ia tiba di Bali, semua rencana sudah siap 90 persen hingga akhirnya bom itu diledakkan oleh kelompoknya.
"Apa pun dulu dan bangsa mereka, saya minta maaf,"
"Saya juga meminta maaf kepada warga Australia yang telah berdampak, saya memohon maaf itu semuanya," ucap Umar dengan bibir bergetar dan air mata membasahi pipinya dikutip dari Surya.co.id, Selasa (13/12/2022),
Saat mengungkapkan permintaan maafnya, Umar sempat terhenti karena suaranya seperti hilang akibat tak kuasa menahan tangis.
Baca juga: Messi Selangkah Lagi Bawa Timnas Argentina Raih Gelar Ketiga Piala Dunia 2022
Baca juga: Anies Baswedan Diimbau Tak Kampanye di Rumah Ibadah, Begini Reaksi NasDem
Ali Fauzi yang duduk di sebelah kiri Umar juga terlihat berkaca-kaca.
Sekarang Umar Patek mengaku hanya bisa menyesali perbuatannya dan terus memohon ampunan kepada Allah SWT dan keluarga korban.
"Jadi apa yang sudah saya perbuat itu nanti akan saya pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT,"
"Dan saya hanya bisa mohon ampun kepada Allah dan keluarga korban," Umar mengulangi ucapannya.
Pria berjambang yang baru resmi bebas bersyarat itu juga mengecam keras segala bentuk perilaku intoleran.
Ia mengajak orang-orang saat ini masih belum insyaf untuk kembali ke pangkuan NKRI, karena apa yang dilakukan itu sudah salah besar.
Umar Patek memastikan sisa hidupnya akan dilalui dengan berbuat baik untuk bangsa dan negara.
Ia berjanji akan menjadi duta perdamaian bersama Ali Fauzi di YLP serta berusaha untuk mengajak kawan-kawannya yang masih hidup dalam kesesatan.
"Setelah bebas saya akan mendarmabaktikan hidup saya bagi bangsa Indonesia dan siap ikut memberantas terorisme di Indonesia,"
"Serta melakukan deradikalisasi napiter di setiap lapas," ujar Umar.
Alasan titik balik Umar Patek untuk kembali ke pangkuan NKRI adalah keluarga yang ditinggalkannya.