Berita Terkini Nasional

Laksamana Yudo Margono dan Jenderal Andika Perkasa Tak Lama Jabat Panglima TNI

Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono dalam upacara sertijab Panglima TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022).

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Mabes TNI menggelar Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima TNI dari Jenderal Andika Perkasa kepada Laksamana Yudo Margono di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022).

Pelantikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 91/TNI/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Laksamana TNI Yudo Margono akan menjabat sebagai Panglima TNI sekitar setahun ke depan setelah itu pensiun, masa jabatannya tidak berbeda jauh dengan Jenderal Andika Perkasa. 

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku tidak masalah soal masa jabatannya yang hanya berjalan selama satu tahun dan berakhir pada 2023.

Hal itu terkait dengan masa pensiun yang akan dihadapinya pada tahun depan setelah 19 Desember 2022 dilantik jadi Panglima TNI. 

Yudo menilai, yang terpenting kini mengerjakan tugas demi negara dan bangsa Indonesia.

Baca juga: DPR RI Rapat Paripurna Pengesahan Laksamana Yudo Margono jadi Panglima TNI Selasa Depan

Baca juga: Profil KSAL Yudo Margono, Calon Panglima TNI Gantikan Jenderal Andika Perkasa

"Saya dari dulu enggak pernah berpikir tentang masa jabatan berapa lama, berapa panjang, yang penting kita melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita," kata Yudo di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022) dikutip Tribunnews.

Yudo melanjutkan, masa jabatan tidak perlu dipersoalkan panjang pendeknya karena memang sudah ada batasannya.

Justru, dikatakan Yudo, seseorang bakal tidak optimal mengerjakan tugas jika terlalu sibuk memikirkan masa jabatan.

"Kalau kita sedikit-sedikit selalu berilusi 'aku hanya setahun', itu kita nanti enggak akan optimal bertugas. Sudah, kita melaksanakan tugas secara optimal saja," tandas Yudo.

Yudo diketahui menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang menjabat Panglima TNI dengan masa jabatan 17 November 2021 sampai 19 Desember 2022 karena harus pensiun. 

Profil Laksamana Yudo Margono 

Yudo Margono lahir 26 November 1965 dan dibesarkan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dari keluarga sederhana yang berprofesi sebagai petani.

Ia mengeyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon dan menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mejayan.

Selepas lulus SMA, Yudo mendaftar di TNI AL bersama teman-temannya.

Namun dari 12 temannya, hanya Yudo yang masuk dan diterima di Akademi Angkatan Laut.

Karier TNI-nya bermula sejak lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL 33) pada 1988, yakni penugasan pertama jabatan Aspadiv Senjata Artileri Rudal KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332 (1988), Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara-364.

Lalu Palaksa KRI Fatahillah-361, Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, Komandan Lanal Tual (2004-2006), Komandan KRI Ahmad Yani-351 (2006-2008), Komandan Lanal Sorong (2008-2010).

Komandan Satkat Koarmatim (2010-2011), Komandan Satkor Koarmatim (2011-2012), Komandan Kolat Koarmabar (2012-2014), Paban II/Opslat Sopsal (2014-2015).

Berbagai penugasan di kapal perang RI dan sejumlah jenjang pendidikan militer telah diikuti dengan baik demikian juga dengan jabatan dalam karier militernya.

Tahun 2015, Yudo mendapat promosi jabatan sebagai Komandan Lantamal I Belawan dengan pangkat bintang di pundak pecah jadi Laksamana Pertama TNI, setahun kemudian mendapat kepercayaan jabatan sebagai Kepala Staf Koarmabar.

Selanjutnya ia mendapat promosi jabatan Laksamana Muda TNI sebagai Pangkolinlamil (2017-2018), Pangkoarmabar Tahun 2018.

Kemudian pada tahun 2018 terjadi validasi organisasi perubahan nama Armada TNI AL menjadi armada bernomor dan Pangkoarmada I diberikan kepercayaan kepada Laksda TNI Yudo Margono.

Selanjutnya pada tahun 2019-2020, Yudo mendapat kepercayaan jabatan sebagai Pangkogabwilhan I Bintang tiga (Laksamana Madya TNI).

Pada saat itu, berbagai prestasi tugas ditorehkan Sang Laksamana mulai dari keberhasilan mengusir kapal-kapal asing yang melanggar kedaulatan negara, pencurian kekayaan laut Indonesia di wilayah perairan Natuna hingga penanganan Bencana nasional bahkan dunia yaitu Pandemi Covid-19.

Pada awal bulan Desember 2022 Presiden RI Joko Widodo mengajukan ke DPR RI sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Baca juga: DPR RI Terima Usulan Calon Tunggal Panglima TNI KSAL Laksamana TNI Yudo Margono

Baca juga: Calon Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika ke Matra Laut, KASAL: Saya Tidak Mau Berandai-andai

Selanjutnya pada 19 Desember 2022 Laksamana TNI Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI yang ke 22 di Istana Negara.

Yudo tercatat sebagai Panglima TNI ke-3 dari TNI Angkatan Laut.

Upacara Sertijab Panglima TNI antara lain diawali dengan pelantikan Yudo di Istana Negara oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Senin (19/12/2022) lalu.

Usai upacara, Yudo Margono mengaku tanggungjawabnya kini besar setelah menjadi Panglima TNI.

Karena sebelumnya, kata dia, sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo hanya bertanggung jawab pada Angkatan Laut.

Sekarang, Yudo resmi memimpin TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

"Tentunya dengan tanggung jawab yang besar tersebut, kita harus lebih konsentrasi lagi, lebih berkoordinasi lagi, lebih solid lagi untuk mewujudkan TNI yang kuat sehingga rakyat bermartabat," kata Yudo.

Pelantikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 91/TNI/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.

Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Desember 2022.

Adapun rangkaian kegiatan Sertijab Panglima TNI antara lain diawali dengan pelantikan Yudo di Istana Negara oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Senin (20/12/2022).

Usai upacara sertijab Yudo mengungkapkan perasaannya setelah resmi menduduki posisi orang nomor satu di TNI.

"Pertama, ya pasti bangga lah. Karena jabatan tertinggi di TNI," kata Yudo.

Sementara itu Jenderal Andika mengungkapkan perasaannya setelah mengakhiri jabatannya sebagai Panglima TNI sekaligus masa dinas aktifnya sebagai prajurit di TNI.

 "Perasaan saya, saya merasa lega. Saya menyudahi dinas aktif saya di TNI sejauh saya berusaha," kata Andika.

Andika mengatakan penilaian atas tugas yang telah dijalankannya selama ini bukanlah miliknya melainkan orang lain.

Hal yang terpenting baginya adalah ia bersama istri, Hetty Andika Perkasa, dan keluarga telah menjalankan tugas sejauh yang mereka mampu.

"Penilaian itu bukan punya saya, itu punya setiap orang yang menilai. Yang penting saya bersama istri dan keluarga saya sudah menyelesaikan tugas saya sampai dengan akhir," kata Andika.

Sebelum upacara ini, prosesi sertijab Panglima TNI dilakukan Exit Briefing, dan Penyampaian serta penandatanganan Memorandum.

(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)

 

Berita Terkini