"Untuk minuman khususnya es teh, pengunjung hanya perlu membayar Rp 3 ribu untuk satu gelasnya, dan untuk selanjutnya tidak dikenakan biaya lagi (gratis)," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan terdapat tantangan sendiri dalam membangun usaha tersebut sejak nol.
Salah satunya tetap konsisten di setiap proses, serta selalu melakukan inovasi terbaru baik tempat, ataupun menu-menu pilihan yang ada.
"Tantangan tentunya pasti ada dalam setiap membangun usaha, namun hal yang perlu dilakukan tentunya tetap konsisten disetiap proses yang ada," paparnya.
Menurutnya hal yang paling berkesan saat ini bisa membuka lapangan pekerjaan, serta dapat ikut serta menambah pilihan kuliner di Kecamatan Menggala ditengah masyarakat.
"Bersyukur adanya rumah makan ini dapat ikut serta membantu dalam membuka lapangan pekerjaan bagi setiap kalangan dan menambah pilihan kuliner baru ditengah masyarakat," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)