Tribunlampung.co.id, Turki - Bangunan masjid tua bersejarah usia 3,5 abad runtuh gara-gara gempa dahsyat yang mengguncang Turki.
Bangunan masjid tua yang hancur akibat gempa magnitudo 7,8 merupakan bangunan kuno terletak di Kota Eminonu Turki.
Gedung masjid yang ikut rusak dalam bencana alam gempa bumi di Turki tersebut merupakan masjid Yeni Cami.
Diketahui gempa dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki bagian selatan, telah memicu hancurnya bangunan – bangunan kuno bersejarah.
Termasuk masjid tua Yeni Cami yang berumur lebih dari 3,5 abad.
Baca juga: Gempa Susulan M 7,5 Guncang Turki, KBRI Ungkap Ada Korban WNI Luka-luka
Baca juga: Terbaru Korban Meninggal Gempa Turki Lebih 1.000 Orang, KBRI Ungkap Nasib WNI
Masjid Yeni Cami yang berlokasi di kota Eminonu Turki dilaporkan hancur.
Itu setelah 40 gempa susulan dengan kekuatan rata – rata mencapai 6,6 Skala Richter yang terjadi pasca gempa mengguncang kawasan Turki Selatan dan Suriah Utara pada Senin (6/2/2023) sekitar pukul 4.17 waktu setempat.
Meski gempa menyisakan setengah bangunan dari Masjid Yeni, namun menurut saksi mata yang ditemui The Guardian sebagian besar bangunan di bagian dalam masjid bersejarah ini telah rapuh.
“Rumah kami terlihat kokoh dari luar tetapi ada retakan di dalamnya. Ada bangunan yang hancur di sekitar saya, ada rumah yang terbakar, ada bangunan yang retak. Sebuah bangunan runtuh hanya 200 meter dari tempat saya sekarang,” katanya Pazarcık hancur salah satu warga di kota Eminonu.
Pemerintah Turki hingga kini belum dapat memastikan apakah ada korban yang berada dalam bangunan yang dikenal dengan julukan masjid seribu merpati itu. Namun beberapa mayat tampak tergeletak di tanah bersalju hanya berselimut kain.
Menurut Wakil Presiden Turki Fuat Oktay setidaknya hingga kini total korban tewas akibat tertimpa reruntuhan gedung mencapai 500 jiwa, 2.300 orang lainnya dilaporkan luka – luka. Sementara ribuan lainnya diperkirakan masih terjebak dalam reruntuhan tanah.
Jumlah korban yang dikonfirmasi meningkat pesat pada Senin pagi setelah matahari mulai menerangi tim penyelamat untuk bergegas mencari korban selamat. Mengingat selama beberapa jam sebelumnya sebagian besar wilayah di Turki mengalami pemadaman listrik akibat terguncang gempa.
Tak hanya Turki, gempa dahsyat yang terjadi pagi tadi juga turut menyapu wilayah di Suriah, Kementerian kesehatan Suriah melaporkan kerusakan di seluruh provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus, tempat Rusia menyewa fasilitas angkatan laut telah memakan korban hingga mencapai 237 orang tewas dan 639 terluka.
Tak hanya itu gedung-gedung di Aleppo, pusat penyimpanan senjata komersial Suriah selama beberapa dekade juga menjadi korban runtuh akibat tertimbun infrastruktur bangunan yang belakangan baru mengalami pemugaran.
Baca juga: Sosok Wanita Keturunan Turki yang Diam-diam Dinikahi Ridho Rhoma
Baca juga: Hunian WNI Hancur, 500 Lebih Korban Meninggal Akibat Gempa Turki
“Situasi bencana menyebabkan ratusan bangunan runtuh atau mengalami retakan besar, ratusan terluka dan terdampar, puluhan tewas dan kurangnya layanan serta tempat berlindung yang aman dan titik berkumpul dalam kondisi cuaca badai dan bersalju serta suhu rendah," ujar layanan penyelamatan Suriah, White Helmets.
Selain mempercepat proses evakuasi, pemerintah Suriah kini mulai meninjau adanya kemungkinan potensi bencana banjir bandang akibat guncangan gempa.
Dengan dibantu Naci Gorur, seorang ahli gempa dari Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, pejabat setempat mulai memeriksa bendungan di kawasan Aleppo yang dikabarkan retakan untuk mengantisipasi potensi bencana banjir.
Mencegah bertambahnya jumlah korban, pihak berwenang mendesak warga untuk tidak tidak memasuki bangunan yang rusak. Mereka juga dilarang turun ke jalan agar tidak menghambat proses evakuasi.
Setelah kekacauan tampak terjadi di kota Damaskus, Beirut Tripoli di Lebanon, lantaran ratusan orang berlari ke jalan dengan berjalan kaki dan menggunakan mobil untuk menjauh dari bangunan dan pusat ibu kota.
“Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu
Sejumlah WNI Luka-luka
Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI ) Turki di Ankara mengungkap adanya Warga Negara Indonesia ( WNI ) yang alami luka-luka akibat gempa 7,8 skala richter.
Sampai saat ini KBRI masih menghimpun data terkait ada tidaknya WNI yang menjadi korban meninggal gempa Turki.
Diketahui gempa Turki ini mengakibatkan korban meninggal dunia hingga ribuan orang.
Getaran gempa tidak hanya terjadi dalam satu kali. Turki kembali diguncang gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 7,5.
Gempa Turki mengakibatkan hunian WNI di Provinsi Kahramanmaras hancur.
KBRI Turki di Ankara mengatakan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang melanda negara itu membuat WNI yang bermukim di provinsi Kahramanmaras langsung lari meninggalkan apartemen mereka.
"Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah," kata KBRI Turki dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).
Untuk saat ini, KBRI pun sedang berupaya mengadakan rumah sementara untuk menampung para WNI yang mengalami kerusakan hunian.
Langkah ini dilakukan sambil terus melakukan pembaharuan informasi terkait penanganan pasca-gempa dari pihak berwenang.
"KBRI Ankara (Turki) sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," jelas KBRI Turki.
Hingga saat ini belum ada WNI yang dilaporkan tewas akibat bencana ini.
Sejauh ini KBRI melaporkan ada 3 WNI yang mengalami luka akibat bencana ini.
Rinciannya adalah 1 WNI di provinsi Kahramanmaras yang menjadi pusat gempa, dan 2 orang di provinsi Hatay.
Ketiganya saat ini telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," kata KBRI Turki, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).
Presiden Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Pemerintah negara itu pun telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
Dikutip dari laman CNN, menurut badan penanggulangan bencana AFAD, di Turki, sedikitnya 76 orang tewas dan lebih dari 440 terluka.
Sedangkan di negara tetangganya, Suriah, setidaknya 237 orang tewas dan lebih dari 630 orang terluka.
Hal ini dilaporkan kantor berita negara Suriah SANA, mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan negara itu.
Kematian ini dilaporkan terjadi di kota Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus.
Menurut kelompok 'White Helmets' yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang dibentuk untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka dalam konflik, ratusan orang pun kini masih terjebak di bawah reruntuhan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id)