Sehingga bisa menimbulkan kekurusan atau kehilangan berat, kehilangan susu, mandul pada sapi jantan dan betina serta kerusakan pada kulit.
Lanjutnya, mengingat pada akhir-akhir ini daerah terdekat yang sudah terkena penyakit LSD ini adalah Provinsi Bengkulu.
Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak membeli ternak sapi dan kerbau dari daerah tersebut.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi pengetahuan tentang penyakit LSD ini agar dipahami masyarakat.
"Kita lakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman agar masyarakat mengetahui seperti apa penyakit LSD ini dan bagaimana cara mengatasi," katanya.
"Sebenarnya sosialisasi ini sudah kita mulai dari November kemarin, tahun ini akan kita sosialisasikan kembali," sambungnya.
Rahmat mengatakan, untuk mencegah penularan penyakit LSD ini tetap sanitasi dengan menjaga kebersihan kandang.
"Makanya penting kesadaran dari semua pihak terutama peternak untuk selalu memperhatikan kebersihan kandang," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)