Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Keberadaan minyak goreng subsidi MinyaKita langka di Lampung Barat, Lampung.
Kelangkaan minyak goreng MinyaKita diungkapkan oleh beberapa pedagang yang ada di sekitaran Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Fitri seorang pedagang toko sembako yang berada di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat mengatakan, sudah tidak lagi menjual minyak goreng MinyaKita sejak sebulan lebih.
“Sudah enggak jual, karena jarang dapat, jadi jualnya ya minyak-minyak biasa yang ada di pasaran aja,” kata Fitri, Sabtu (25/2/2023).
“Orang-orang pada bilang langka, ya tapi kenyataannya di sini memang bener-bener langka minyaknya,” terusnya.
Baca juga: 10 Hari Menumpuk, Sampah Akhirnya Diangkut Dinas Lingkungan Hidup Lampung Barat
Baca juga: Penanganan Gajah Liar di Suoh Lampung Barat Terkendala Anggaran
Kemudian, Lina selaku pedagang di Pasar Liwa mengatakan, kelangkaan minyak ini disebabkan karena dilakukan pembatasan pengiriman.
Pihaknya pun saat ini tidak menjual minyak subsidi tersebut dan memilih untuk menjual jenis minyak yang lain.
“Katanya sih karena dilakukan pembatasan ya, orang di Bandar Lampung aja langka apalagi di sini,” kata Lina.
“Jadi ya jualnya minyak-minyak yang seperti biasa aja, daripada enggak ada kan,” sambungnya.
Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id di beberapa warung dan toko-toko yang ada di sekitar Kecamatan Balik Bukit, hampir di semua tempat tidak ada yang menjual MinyaKita.
Semua pemilik toko dan warung beranggapan bahwa minyak tersebut memang langka dan jarang ditemui di pasaran.
Terlihat mereka hanya menjual jenis minyak yang memang sudah sering ditemui di pasar tradisional maupun modern.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemkab Lambung Barat, Tri Umaryani membenarkan bahwa keberadaan MinyaKita di Lampung Barat terbatas.
“Ada, tapi ga banyak, karena memang terbatas untuk wilayah Lampung Barat,” ungkap Tri Umaryani.
Tri menambahkan, saat ini pengiriman minyak subsidi itu sudah dilakukan pembatasan dari distributornya.
“Karena memang ini sudah dibatasi juga dari distibutornya, makanya ini jadi terbatas,” tambanya.
Diketahui, saat ini harga satu liter MinyaKita di Lampung Barat sudah mencapai Rp 16 ribu.
Harga tersebut terbilang tinggi dikarenakan sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 14 ribu.
Kemudian, lanjut Tri, pihaknya juga sudah melakukan sidak pasar terkait keberadaan MinyaKita ini.
“Kita juga sudah melakukan sidak terkait MinyaKita ini,” ungkap Tri.
“Waktu itu kalau tidak salah kita sidak pada akhir bulan Januari kemarin,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)