"Di sini kan pusatnya produksi ikan asin, sudah sejak 2 bulan ini harganya naik terus sampai Rp 250 ribu per karung," imbuhnya.
"Kami ini cuma rakyat kecil, kalau harganya tinggi begitu kami enggak dapat untung, sukur-sukur bisa buat makan aja alhamdulillah," imbuhnya.
Menurutnya dengan harga yang sangat tinggi itu, ia kesulitan mendapat untung.
Selain itu, Junaidi juga mengeluhkan sulitnya mencari solar yang jadi bahan bakar perahunya.
Kalaupun ada, ia mengatakan, harga solar mencapai Rp 10 ribu per liternya.
Junaidi pun berharap pemerintah dapat turun tangan untuk mengatasi masalah yang dihadapi warga Pulau Pasaran.
(tribunlampung.co.id/hurri agusto)