Tribunlampung.co.id, Metro - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro meringkus delapan pelajar yang diduga melakukan perang sarung di gerbang Lapangan Bulutangkis, Jalan Kangguru, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, pada Jumat (31/3/2023) malam.
Kabid Penegak Perda Satpol-PP Kota Metro, Lampung, Yoseph Nenotaek mengungkapkan, delapan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut diamankan petugas sekitar pukul 23.30 waktu setempat.
"Kami tadi malam melaksanakan Patroli Penegakan Perda dan Ketentraman di wilayah Kota Metro. Hasilnya, didapati sekumpulan anak-anak yang sedang berkumpul di depan gerbang Lapangan Bulutangkis Kelurahan Hadimulyo Barat," kata dia, Sabtu (1/4/2023)
"Setelah dilakukan pemeriksaan terdapat sarung yang digulung dan diikat, diduga akan digunakan untuk perang sarung," sambungnya.
Ia menuturkan, patroli dan pengamanan sejumlah remaja yang diduga melakukan perang sarung tersebut dilakukan berdasarkan perintah Wali Kota Metro, Wahdi.
Baca juga: Dua Remaja Diamankan Polsek Kemiling Polda Lampung Karena Terlibat Perang Sarung
"Kegiatan dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti intruksi dan perintah lisan Wali Kota Metro terkait dengan makin maraknya anak-anak muda yang berkumpul dan kemudian melakukan perang sarung," tuturnya.
"Karena kejadian tersebut dapat memicu terjadinya tawuran antar suku dan masyarakat sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," tambahnya.
Saat diamankan, Pol-PP langsung melakukan pembinaan terhadap para pelajar tersebut.
Dari total 20 remaja yang dipergoki petugas, hanya delapan remaja yang berhasil diringkus petugas.
Sedangkan sisanya melarikan diri.
"Tadinya banyak, ada sekitar 20an anak, tapi cuma 8 anak ini yang berhasil kita amankan. Kemudian kita lakukan pembinaan, himbauan dan arahan agar anak-anak jangan melakukan perang sarung lagi serta mau menjaga ketentraman, ketertiban dan keamanan diwilayah Kota Metro," jelasnya.
Usai dibina Satpol-PP, delapan remaja yang seluruhnya merupakan pelajar tersebut langsung dibawa ke Polsek Metro Pusat.
"Kemudian dilakukan koordinasi dengan Polsek Metro Pusat berkaitan didapatinya anak-anak tersebut. Setelah itu karena anak-anak ini masih pelajar tingkat menengah maka dibawa ke kantor Polsek Metro Pusat. Selanjutnya, ditangani oleh kepolisian," tambahnya.
Baca juga: Tawuran Perang Sarung Setelah Salat Tarawih, Dua Remaja Kemiling Bandar Lampung Ditangkap Polisi
Ia mengaku, pihaknya akan terus melakukan patroli ke seluruh wilayah yang ada di kota Metro selama Ramadan.
Sehingga, dirinya mengimbau agar masyarakat khususnya kalangan remaja tidak melakukan tawuran maupun perang sarung.
"Jadi sesuai intruksi dan perintah lisan Wali Kota Metro terkait dengan maraknya perang sarung yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat maka kita akan terus melakukan patroli secara berkala untuk menciptakan kondusifitas di wilayah Kota Metro," ujar dia.
"Kami mengimbau agar masyarakat dapat mengawasi buah hatinya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Dari informasi yang diperoleh Tribun Lampung, delapan pelajar yang diamankan masing-masing berinisial KU (18) dan DRS (17), warga Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat yang duduk di bangku kelas 12 SMK Muhammadiyah Kampus Biru.
Setelah itu pelajar kelas 12 di SMK Muhammadiyah Kampus Biru berinisial RH (17) warga Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat.
Serta DN (18) pelajar kelas 12 SMA Ma'arif 1 Metro yang merupakan warga Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat.
Kemudian, dua pelajar SMK Negeri 4 Metro, yang masing-masing berinisial RW (17) pelajar kelas 12 dan RA (16) pelajar kelas 10. Keduanya merupakan warga Kecamatan Metro Pusat.
Terakhir dua pelajar asal SMA Negeri 5 Metro berinisial JH (16) pelajar kelas 10 dan DNS (18) pelajar kelas 11. Keduanya merupakan warga Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)