Berita Lampung

106 Rumah, 2 Masjid, dan 2 Sekolah di Tanjung Sari Lampung Selatan Rusak Akibat Puting Beliung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Kabupaten Lampung Selatan sedang mengecek lokasi terdampak angin puting beliung di Desa Wawasan dan Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, guna mendata korban jiwa dan kerusakan, Senin (10/4/2023).

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Sebanyak 106 rumah di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, rusak akibat diterjang angin puting beliung, Minggu (9/4/2023).

Selain itu, angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan itu juga merusak dua bangunan masjid.

Tak hanya itu saja, angin puting beliung juga merusak dua sekolah di Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Heri Bastian mengatakan, pihaknya sedang mengecek lokasi yang terdampak angin puting di Lampung Selatan.
 
Heri mengatakan, dari data dan informasi sementara kejadian dan bencana angin puting beliung, ada 106 kerusakan rumah warga, dua rumah ibadah, dan dua fasilitas pendidikan yang terdampak.

Baca juga: Puluhan Bangunan di 2 Desa di Tanjung Sari Lampung Selatan Porak Poranda Diterjang Puting Beliung

"Lokasi yang terdampak angin puting beliung berada di Kecamatan Tanjung Sari tepatnya di Desa Wawasan dan Desa Bangun Sari," kata Heri, Senin (10/4/2023)

Lanjut Heri, bencana angin puting beliung di dua desa di Kecamatan Tanjung Sari ini berdampak kerusakan pada rumah warga dan beberapa fasilitas ibadah serta fasilitas pendidikan.

Heri mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa angin puting beliung tersebut.

"Data sementara yang dapat kami laporkan yaitu kerusakan di Kecamatan Tanjung Sari berada di Desa Wawasan 92 rumah warga, dua rumah ibadah, dan dua fasilitas pendidikan," kata Heri.

"Sementara di Desa Bangun Sari, ada 14 rumah warga yang rusak ringan," ujar Heri.

Heri mengatakan, upaya penanganan yang telah dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD turun ke lokasi untuk mengevakuasi dan mendata kerusakan.

Lanjut Heri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat pemerintahan kecamatan dan apatarur desa dalam penanganan dan pendataan dampak bencana.

Kata Heri, kebutuhan darurat masih dalam pendataan oleh TRC, hingga saat ini belum terdapat kebutuhan yang bersifat mendesak.

Apabila situasi tidak menentu dan dipandang perlu, akan dikeluarkan penetapan status keadaan darurat bencana dengan status siaga.

Baca juga: Dilanda Angin Puting Beliung, 32 Rumah di Muara Sungkai Lampung Utara Rusak

Heri pun mengimbau kepada warga terkait potensi bencana susulan .

"Sesuai dengan imbauan BMKG, terkait cuaca ektrim tidak menentu ini dapat berlangsung sampai bulan April 2023. Dimana tingkat hujan sedang-lebat yang disertai angin kencang dan petir di wilayah kabupaten Lampung Selatan," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini