Darpin mengatakan, PPDB telah dimulai hari ini.

Sesuai juknisnya, mereka boleh memilih hanya boleh memilih satu sekolah.

"Kalau gangguan jaringan itu pihak provider yang memiliki kewenangannya," kata Darpin.

Peserta harus mengunggah nilai rapor semester 1 sampai semester 5, SKL, foto, dan surat pertanggungjawaban.

"Semua dilakukan dengan sistem online, dan gangguan jaringan ini seperti ini sudah terjadi setiap tahunnya," jelas dia.

Sementara itu, Kepala SMKN 3 Bandar Lampung Elen Eduan mengatakan, pihaknya juga mengalami kendala internet dari pukul 08.00 WIB.

"Harapannya secepatnya berangsur membaik. Memang agak down servernya," kata Elen.

Elen mengatakan, gangguan jaringan internet bukan hanya dialami SMKN 3, melainkan beberapa sekolah lainnya.

Desi, orang tua calon siswa SMAN 2 Bandar Lampung, mengatakan, sudah tiga kali daftar secara online tapi tidak bisa masuk ke dalam sistem.

"Pendafataran secara online dan gangguan pada servernya. Saat saya masukkan ke sistem selalu gagal terus," kata Desi.

Ia mendaftarkan anaknya pada jalur afirmasi sejak pukul 08.00 WIB.

"Makanya saya datang ke sekolah dan alhamdulillah bisa juga. Saya masih menunggu verifikasi faktual saja. Kalau validasi sudah dilakukan panitia," kata Desi.

Kepala SMA Negeri 2 Bandar Lampung Hendra Putra mengatakan, pihaknya  menggelar PPDB jalur afirmasi atau jalur tidak mampu dengan memiliki salah satu persyaratan, seperti KIP, KKS, atau PKH. Syarat lainnya yakni kartu keluarga (KK).

"Dengan persentase jalur afirmasi ada 15 persen atau 52 orang yang akan diterima dari total 385 atau 11 kelas yang akan kami terima," kata Hendra.

Hendra mengatakan, pihaknya sampai saat ini baru menerima 8 berkas yang masuk ke meja panitia.

"Kami akan langsung melakukan verifikasi faktual dan akan kami gugurkan kalau tidak memenuhi kriteria dalam aplikasi," kata Hendra.

Ia mengklaim belum menerima informasi terkait server down dan lainnya.

"Jalur afirmasi ini tidak ada gangguan, dan akan kami tutup besok dan setelahnya baru jalur zonasi serta jalur lainnya," kata Hendra.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)