Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - PT Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim memproduksi pupuk dengan formula khusus tanaman kakao atau cokelat yang diberi nama NPK Pelangi.
Beberapa waktu lalu, PT Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim menyosialisasikan pupuk dengan formula khusus tanaman kakao atau cokelat yang diberi nama NPK Pelangi di Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (14/6/2023).
Harga NPK Pelangi pupuk dengan formula khusus tanaman kakao atau cokelat ini sangat terjangkau, yakni Rp 165 ribu dengan kemasan 50 kg.
Sedangkan harga semula mencapai Rp 700 ribuan.
SVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia Fickry Martawisuda menjelaskan, pupuk dengan formula khusus tanaman kakao atau cokelat tersebut mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium.
Selain itu, kata Fickry, butiran pupuk tersebut berwarna-warni mirip pelangi.
"Manfaat dari pupuk formula khusus tanaman kakako ini mulai dari menghijaukan tanaman, penyusun protein, klorofil dan berperan dalam proses fotosintesis. Pupuk NPK juga berfungsi untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif, seperti daun, batang, dan akar," kata Fickry, Jumat (16/6/2023).
Fickry menjelaskan, pupuk NPK bersubsidi khusus kakao ini diproduksi dengan formula khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman kakao, sehingga pupuk ini tidak boleh digunakan pada tanaman lain.
Harga NPK Pelangi hanya Rp 165.000 ribu kemasan 50 kg, dari harga semula Rp 600 ribu-700 ribu.
Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Fickry meminta kepada para petani kakao yang sudah terdaftar dan mempunyai e-Alokasi untuk NPK formula khusus kakao untuk membelinya di kios resmi.
Petani yang berhak mendapat pupuk bersubsidi adalah mereka yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam sistem informasi manajemen penyuluh pertanian (simluhtan), dan menggarap lahan maksimal dua hektare.
"Jika petani tersebut tidak memenuhi kriteria tersebut, dapat dipastikan tidak mendapat alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah," jelas dia.
Dalam kegiatan sosialisasi dan pemupukan perdana NPK formula khusus kakao, Fickry mengungkapkan, Pupuk Indonesia menyediakan alokasi pupuk bersubsidi sesuai ketentuan pemerintah.
Adapun rencana kebutuhan pupuk bersubsidi NPK formula khusus kakao di Lampung selama satu tahun sebanyak 10.646 ton.
Angka tersebut berdasarkan surat dari Dirjen PSP Nomor B-01/RC.210/B/01/2023 perihal Penyampaian Data Alokasi Pupuk Bersubsidi, dimana alokasi pupuk NPK kakao nasional yang telah disahkan oleh bupati/wali kota yaitu 114.033 ton.
Untuk PSO wilayah barat mendapat alokasi yaitu 25.920 ton.
Provinsi Lampung kebagian 10.646 ton.
Pada tahap pertama pertengahan Mei 2023 Pupuk Indonesia sudah menyediakan 200 ton.
Saat ini, ada 2.300 ton kiriman dari Bontang ke Gudang Padimas Lampung.
Fickry mengungkapkan, rencana kebutuhan NPK formula khusus kakao di Lampung akan disebar ke 10 kabupaten.
Rinciannya, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Timur, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Utara, Way Kanan, dan Pesisir Barat.
Sebagai informasi, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung sampai 12 Juni 2023 sebanyak 244.318 ton.
Terdiri dari Urea 140.788 ton, NPK Phonska 103.381 ton, dan NPK kakao 150 ton.
Di Lampung terdapat total stok semua produk pupuk bersubsidi yaitu 41.985 ton atau 244 persen dari ketentuan minimum pemerintah yaitu 17.200 ton.
Setelah Lampung, Fickry mengatakan bahwa Pupuk Indonesia akan kembali menyalurkan pupuk bersubsidi NPK formula khusus kakao ke provinsi lainnya, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurut Fickry, NPK ini dirancang sesuai kebutuhan tanaman kakao, sehingga dapat berproduksi secara maksimal dalam meningkatkan produktivitas.
Pupuk NPK formula khusus kakao dibuat melalui proses mechanical blending dengan formula 14-12-16-4 Mg.
Pupuk NPK formula khusus kakao diperkaya unsur mikro yaitu CaO, S, ZnO dan B2O3.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas buah dan melindungi tanaman terhadap serangan penyakit.
Dalam kesempatan itu, Kabid Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Yenni mengungkapkan, kehadiran pupuk bersubsidi NPK formula khusus kakao diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman kakao.
Pasalnya, Kecamatan Kalianda menjadi salah satu wilayah yang memiliki luasan tanaman kakao terbesar di Provinsi Lampung, yaitu sekitar 2.760 hektare.
NPK formula khusus kakao ini pertama untuk di Desa Kecapi, Kalianda.
Yenni berharap semua petani mendapat manfaat, khususnya dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kakao.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)