"Kami juga di sekolah telah melakukan penyuluhan untuk meminimalisir terjadinya tawuran," imbuhnya.
Ia juga membenarkan di daerah ini sering terjadi tawuran.
"Mereka ini transit mencari lawan. Kalau ketemu, mereka tawuran. Kami kaget di daerah kami terjadi lagi," kata Budi.
Ia mengatakan, setelah diperiksa, dua benda diduga celurit itu ternyata hanya paralon.
"Tetapi kalau terkena badan sangat membahayakan," jelasnya.
Ia langsung mengamankan dua celurit rakitan ke Mapolsek Tanjungkarang Barat.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)