Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan mengajak semua pemangku kepentingan untuk memetakan akar persoalan sampah yang terjadi di masyarakat.
Ini penting agar tidak ada saling menyalahkan antar para pemangku kepentingan yang dapat memicu konflik.
Hantoni Hasan menegaskan, persoalan sampah ini hendaknya ditelusuri dahulu dari akar persoalan.
Hantoni Hasan pun memetakan persoalan sampah ini dari tiga sudut pandang berbeda.
Yakni dari sudut pandang partisipasi, persepsi, dan perilaku.
Selama ini, kata Hantoni Hasan, yang kerap menjadi sorotan adalah persoalan sampah ini terjadi karena faktor perilaku masyarakat yang membuang sampah yang tidak pada tempatnya.
Lalu, kerap dikaitkan juga dengan ketersediaan sarana prasarana pembuangan sampah yang tidak memadai sehingga memciu persoalan di masyarakat.
Baca juga: Persoalan Sampah Jangan Jadi Bahan Konflik, Hantoni Hasan: Bukan Berbalas Pantun Tapi Aksi Nyata
Baca juga: Soroti Persoalan Stunting di Lampung, Hantoni Hasan: Perlu Edukasi Kontinyu Agar Masyarakat Paham
"Bagaimana kita berupaya agar ada pemisahan sampah organik dan non organik. Misalnya ditempat umum sudah disiapkan tempat sampah organik dan non organik. Meski suidah tersedia tapi ternyata masih saja terjadi (buang sampah sembarang)," kata Hantoni Hasan kepada Tribunlampung.co.id, Senin (17/7/2023).
Jika seperti itu, maka menurut Hantoni Hasan, ini terjadi karena persoalan perilaku masyarakat yang tetap membuang sampah sembarang kendati sudah tersedia sarana dan prasaranan tempah membuang sampah.
Karenanya, Hantoni Hasan memandang perlu adanya pemilahan indikator pemicu persoalan sampah yang tak beraturan itu.
"Perlu ditelusuri persoalan yang memicu sampah itu. Persoalannya dimana. Yang jelas sampah ini akan melekat di kehidupan kita, pasti akan ada sampah terus," kata Hantoni.
Pengusung tagline Lampung Bangkit ini memandang perlu ada upaya untuk mengendalikan perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Meskipun sudah ada berbagai macam jargon agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
Namun perlu dilakukan upaya nyata dengan menulusuri akar persoalan yang memicu penumpukan sampah.
"Jargon memang perlu, tapi menurut saya kita perlu juga menelusuri akar persoalan dengan lebih dalam. Apa yang memicu penumpukan sampah, apakah karena sarana prasarana atau karena perilaku masyarakat," katanya.