Tribunlampung.co.id,Bandar Lampung - Setelah pindah dari Pasar Pasir Gintung, sejumlah pedang pasar Smeep kota Bandar Lampung menggeluh.
Keluhan dari beberapa pedagang Pasar Smeep lantaran setelah pindah sangat sepi pengunjung.
Baca juga: Polisi Bakal Minta Keterangan Orangtua Mahsiswi Bandar Lampung Meninggal di Yogyakarta
Baca juga: Prof Heryandi Tutup Usia, Ini Penjelasan Keluarga
Hal itu dikatakan langsung oleh Evi pedagang ikan asin dan sayuran di Pasar Smep.
"Begini lah suasananya sangat sepi, kami yang di lapak bawah ini jarang didatangi pembeli," kata Evi kepada Tribunlampung pada, Rabu (4/10/2023) sore.
Bahkan kata dia pelanggan yang biasa membeli saat ia membuka lapak di Pasar Pasir Gintung jarang sekali ke Pasar Smep.
"Pelanggan-pelanggan sebelumnya tidak pernah ke sini lagi, kemungkinan mereka tetap beli di Pasar Gintung dan lapak di atas, padahal sudah dilarang tapi masih saja ada penjual di Pasar gintung dan di atas-atas ini," ujar dia.
Ia berharap para pedagang sportif dan menjual dagangannya di Pasar Sme, agar pembeli terpusat di satu lokasi.
"Kalau di bawah semua kan pasti pembeli juga ke bawah tapi kalau ada yang di atas ada yang tetap berjualan di pasar gintung tentu di sini sepi," tuturnya.
Selain Evi, pedagang lain juga mengeluhkan kondisi pembeli saat ini.
"Walah sepi mas, menjerit pedagang sekarang ini, kalau di Pasar Gintung masih mendinglah, belum pindah semua sih pedagangnya" kata Lisa salah satu pedagang sayuran di Pasar Smep.
Disinggung terkait harga di bulan awal Oktober 2023, Lisa mengatakan sedikit mengalami kenaikan kecuali harga cabai.
"Ada kenaikan tapi tidak banyak seperti bawang naik hanya 2 ribu, tapi kalau cabai naik signifikan dari Rp 25 ribu jadi Rp 45 ribu," ujarnya.
Sebagai informasi harga cabai di pasar Smeep Rp 45 ribu per kilogram, sementara bawang putih Rp 35 ribu per-kilogram, bawang merah Rp 25 ribu per kilogram, ayam potong Rp 55 ribu per-ekor.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)