Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Calon anggota DPR RI Hantoni Hasan menilai penanganan persoalan sampah yang mencemari lingkungan harus melibatkan semua pihak.
"Kita belum terbiasa melihat suatu masalah secara holistik, termasuk mengenai penanganan sampah,"ujar kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dalam podcast Tribun TV Lampung bertajuk Mata Lokal Memilih, Kamis (12/10/2023).
Pengusung tagline Lampung Bangkit itu menuturkan, penanganan sampah harus dilihat dari beberapa sisi.
Mulai dari persepsi masyarakat dan keterlibatannya dalam pengelolaan sampah hingga bagaimana stakeholder atau pemerintah melihatnya termasuk mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam menanganinya.
"Selama pemahaman dan kesadaran serta kebiasaan masyarakat masih rendah soal penanganan sampah, tentu akan berat (jika hanya mengedepankan peran pemerintah)," kata Hantoni Hasan.
Untuk itu, Hantoni mengutarakan, edukasi dan pembiasaan-pembiasaan di tengah masyarakat harus terus dipupuk atau dilakukan secara berkelanjutan.
Baca juga: Pasar Payungi Kota Metro Lahir dari Kepedulian Rakyat, Hantoni Hasan: Patut di Contoh Daerah Lain
“Jadi tidak hanya sebatas memberikan kotak sampah,” papar Hantoni Hasan.
Dengan begitu, kata Hantoni, masyarakat bisa terlibat aktif dalam penanganan atau mengurai persoalan sampah.
Bukan hanya dari sisi pemerintah atau organisasi atau wadah tertentu saja yang concern terkait penanganan sampah.
Menurutnya, kebijakan-kebijakan khusus juga perlu diterapkan untuk menjaga kepatuhan terhadap tertib buang sampah pada tempatnya.
"Misalnya, kalau buang sampah sembarangan kena denda, atau bentuk sanksi lainnya yang bisa diterapkan," ujar Hantoni Hasan.
"Berbicara soal sampah memang menjadi salah satu problem atau masalah yang serius. Apalagi dampak sampah terhadap lingkungan sangatlah besar," sambung dia.
Jika mengerucut pada persoalan sampah berbahan plastik, juga bakal menjadi permasalahan pelik kalau tidak dituntaskan hingga akar masalahnya.
"Sampah plastik ini sulit diurai dan butuh waktu ratusan tahun. Dampak terhadap lingkungan juga nyata," paparnya.
Pada konteks ini, Hantoni Hasan menambahkan bahwa sampah juga tidak hanya sebatas menimbulkan bau, lingkungan menjadi kotor atau menyebabkan bencana alam.
“Ini juga bisa berefek pada pemanasan global atau global warming,” tandas Hantoni Hasan.
(Tribunlampung co.id/ Sulis Setia Markhamah)