Kendati begitu, ia sudah berhasil melunasinya.
Sayangnya, cicilan propertinya belum berhasil tertutupi seluruhnya. Hal ini pula yang membuatnya harus rela menjual mobil dan rumah mewahnya.
"Sebetulnya masih punya cicilan properti sama satu kendaraan. (Cicilan) tinggal satu doang nih, nilai angkanya lumayan," ucap Bedu.
"Utang kebutuhan, kebutuhan yang harus kita penuhi sehari-hari karena berkurangnya pekerjaan, maka jumlah pemasukan berkurang."
"Mau enggak mau setiap bulan kita menutupi kebutuhan-kebutuhan yang harus dicukupi. Ini pun saya sudah menjual dua mobil yang nilainya bisa dibilang cukup fantastis, masih aja kurang-kurang," sambungnya.
(Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)