Kasus Asusila di Bandar Lampung

Penjelasan Pihak Sekolah Terkait Aksi Perundungan Berbau Asusila 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pihak sekolah saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang kerjanya, Senin (4/12/2023).

Ditambah lagi, video aksi asusila yang diperagakan korban beredar luas.

"Saya mau karena takut dan malu. Saya tidak sekolah sejak Jumat (1/12/2023) hingga hari ini di rumah saja," kata MU saat diwawancarai di rumahnya, Senin (4/12/2023). 

CP (24), kakak kandung korban, mengatakan, MU berulang kali menjadi korban perundungan oleh teman-teman sekolahnya.

"Adik saya Jumat pagi merasakan depresi hingga pukul 02.00 WIB. Sejak Jumat adik saya tidak masuk sekolah. Adik saya di-bully sejak beberapa hari yang lalu," tutur CP. 

CP mengaku pernah mendatangi pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah ini.

"Saya pernah konsultasi ke sekolah karena adik saya korban bullying. Sempat tidak ujian. Separah itu. Tanggapan sekolah hanya bilang masih mencari benar dan salahnya," kata CP. 

Teman sekelas korban pernah menceritakan, MU diajari para pelaku untuk melakukan adegan tak senonoh.

"Saya shock adik saya di-bully. Adik saya kasih keterangan kalau disuruh buat video hingga teriak mendesah. Lalu siswa lainnya dalam satu kelas tutup kuping," jelas CP. 

Sementara siswa lainnya menertawakan korban.

"Mereka sering kali melakukan hal tersebut, sejak Juli lalu," tambahnya.

CP juga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polresta Bandar Lampung.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Berita Terkini