Ditambah lagi, menurutnya ada beberapa provokator yang memengaruhi warga untuk membuat kericuhan tersebut.
“Provokasi masyarakat ini sangat kencang sehingga masyarakat menjadi anarkis dan membakar beberapa fasilitas milik Resort Suoh,” ungkapnya.
“Saya juga saat ini sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena wewenang bukan hanya TNBBS, tapi juga wewenang BKSDA,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)