“Mereka merusak beberapa fasilitas milik resort karena jenuh sampai saat ini harimau belum juga tertangkap,” sambungnya.
Menurut Sugeng, masyarakat saat ini sudah bingung dan panik terkait masalah harimau ini harus mengadu ke siapa lagi.
Karena akibat konflik ini, sudah ada dua masyarakat Suoh dan BNS yang menjadi korban meninggal dunia.
Beruntung korban Samanan hari ini masih bisa selamat dan resiko timbulnya korban jiwa tidak terjadi lagi.
Ditambah lagi menurutnya ada beberepa provokator yang mempengaruhi warga untuk membuat kericuhan tersebut.
“Provokasi masyarakat ini sangat kencang sehingga masyarakat menjadi anarkis dan membakar beberapa fasilitas milik Resort Suoh,” ungkapnya.
“Saya juga saat ini sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena wewenang bukan hanya TNBBS tapi juga wewenang BKSDA,” pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)