Sebelumnya pada pekan lalu harga elpiji ukuran 3 kilogram sudah mencapai Rp 30 ribu per tabung, Senin (1/4/2024) lalu.
Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah, untuk gas bersubsidi ini, hanya Rp 19 ribu per kilogram.
Bahkan, dengan kondisi stok yang terbatas, warga terpaksa harus berkeliling ke warung-warung, untuk mendapatkan gas tersebut.
Masyarakat berharap, agar pemerintah dapat pro-aktif, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, terlebih pada bulan suci Ramadan.
Sementara, salah satu pangkalan, yakni CV Karya Jitu Esa, Kelurahan Tanjung Harapan, Kotabumi, mengaku telah beberapa pekan tidak menerima pasokan gas.
Sang pemilik pangkalan, yakni Marjeni Effendi, mengaku hanya mendapat jatah 60 tabung per pekan.
Terlebih, ia menyebutkan, jika pihaknya baru akan menerima kembali kiriman elpiji pada Rabu, 10 April 2024, yang jatuh pada hari raya Idul Fitri 1445 H.
(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)