TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Partai Gerindra menyebut Prabowo Subianto masih membuka pintu bagi PKS untuk berkoalisi dalam pemerintahannya.
Sinyal dari Prabowo Subianto tersebut dingkapkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Saras mengatakan, Prabowo kedepannya memang tetap mengedepankan persatuan untuk pemerintahannya termasuk untuk {KS gabung.
"Sampai sekarang pun tentunya pintu selalu terbuka. Karena Pak Prabowo sekali lagi selalu kedepankan persatuan Indonesia, terutama dari kalangan elitnya," tutur Saras, Kamis (2/5/2024).
Saras menuturkan pihaknya masih terbuka untuk mengajak pihak manapun bergabung ke dalam koalisi Prabowo-Gibran.
Termasuk, kemungkinan PKS yang digadang-gadangkan memberi sinyal kuat ingin bergabung.
Namun ia menegaskan bahwa keputusan bergabung atau tidaknya dalam koalisi ada di tangan Prabowo.
"Sampai sekarang pun tentunya pintu selalu terbuka. Karena Pak Prabowo sekali lagi selalu kedepankan persatuan Indonesia, terutama dari kalangan elitnya."
"Dinamika politik tentunya masih sangat dinamis, organik, apapun bisa terjadi," imbuhnya.
Sebagai informasi, Prabowo-Gibran didukung empat partai politik di parlemen, yaitu PAN, Golkar, Demokrat, dan Gerindra.
Sementara itu, partai politik nonparlemen yang mendukung Prabowo-Gibran di antaranya Partai Gelora, PBB, PSI, dan Partai Garuda.
Partai Gelora memilih menolak dengan tegas wacana kehadiran PKS di koalisinya bersama Prabowo.
Penolakan tersebut salah satunya disuarakan Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik.
Mahfuz menyinggung PKS yang selalu memainkan narasi ideologisnya melawan pemerintah, termasuk kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.
"Apa kata pendukung fanatiknya? Sepertinya ada pembelahan sikap antara elite PKS dan massa pendukungnya," kata Mahfuz, Senin (29/4/2024).