Berita Lampung

Penjelasan Poltekkes Tanjungkarang soal Kontroversi Pengumuman Mahasiswa Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RDP Komisi V DPRD Lampung bersama Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Selasa (11/6/2024).

Namun, pihaknya akan melakukan rapat internal untuk mencari solusi atas kejadian itu.

"Kami akan mencari tahu apa penyebab kesalahan dalam proses upload ini, dan saran dari anggota legislatif untuk memperhatikan dampak yang dirasakan mahasiswa tentu kami juga akan berikan solusi agar tidak terjadi gangguan psikologis," kata Dewi.

"Kami juga akan fasilitasi anak-anak yang mengalami persoalan ini. Dari 37 anak, kami akan pertimbangkan untuk memfasilitasi 14 anak yang layak masuk dalam Politeknik Kesehatan," sambungnya.

Adapun alasan tidak difasilitasi semua pendaftar lantaran terdapat hal-hal yang bisa membahayakan anak jika dipaksakan.

"Berdasarkan hasil seleksi kesehatan, terdapat yang tidak layak masuk lantaran tidak memenuhi syarat, seperti buta warna dan lain hal sebagainya, dan itu tidak bisa dipaksakan," ucapnya.

Anggota Komisi V DPRD Lampung dari Fraksi PDIP Budhi Condrowati berharap kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Harapan kita ini tidak terulang lagi, apa pun penyebabnya segera diperbaiki," ujar dia.

Sebelumnya Sekertaris Komisi V Mikdar Ilyas menerima laporan dari warga Lampung Utara terkait pengumuman mahasiswa di Poltekkes.

Warga itu mengaku anaknya sempat dinyatakan diterima dalam Seleksi Mahasiswa Baru Bersama (Simama) Poltekkes.

Namun, keesokan harinya ada perubahan pada pengumumanm dimana anaknya tidak jadi diterima.

"Saya menerima laporan dari salah satu warga Lampung Utara atas nama Bapak Hartoni, dimana anak beliau tadinya diterima di Poltekkes berdasarkan pengumuman pada malam hari, tapi keesokan harinya setelah dicek kembali justru dinyatakan tidak lolos seleksi. Sebenarnya ini ranah kementerian. Tapi apa pun persoalan yang dikeluhkan masyarakat, sebagai wakil rakyat wajib hukumnya kami perjuangkan," kata Mikdar, Senin (10/6/2024).

Akibat persoalan itu, calon mahasiswi itu mengalami kekecewaan yang mendalam.

"Berdasarkan cerita orangtua, anak ini mengalami depresi dan kekecewaan mendalam. Dia sudah senang diterima justru paginya pengumuman itu berubah," ujarnya.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Berita Terkini