Rian hanya menyebut kalau ia dan istrinya sudah tidak berjodoh lagi.
“Ya ini sudah bukan jodohnya. Andaikan bertemu di mana gitu, ya sudah biasa saja,” ungkapnya.
Ia menceritakan, pada pestanya itu hanya mengundang keluarga besar, sahabat, dan orang-orang terdekatnya saja.
Dia pun tidak memperbolehkan tamu undangan untuk membawa amplop.
Karena menurutnya, dengan membawa amplop dapat merubah esensi pada acara tersebut.
"Saya ingin acara ini jadi sarana menebar rasa bahagia saja, takutnya beban kalau datang ngasih amplop,” tutur Rian.
Selain itu juga, Rian mengungkapkan kalau pesta perceraian itu digelarnya sebagai permohonan maaf kepada keluarga dan juga untuk kepuasan pribadi.
"Artinya itu terjadi karena saya merasa sudah berdamai dengan keadaan dan diri sendiri secara pribadi,” tambahnya.
Apalagi sebelum menggelar pesta tersebut, keluarga besarnya merasa keberatan.
“Keluarga sempat keberatan karena acara itu kan seperti buang-buang uang,” paparnya.
Tetapi menurutnya, uang tidak masalah selagi ia bisa merasa puas.
Selain itu juga ia tidak berniat menyenggol salah satu pihak.
“Karena yang terpenting bagi saya untuk hiburan di sini saja,” ungkapnya.
Dia juga kembali menegaskan kalau pesta perceraian yang dibuatnya dilakukan atas dasar keputusannya sendiri.
“Karena ini dikakukan untuk kepuasan pribadi, bukan karena dendam,” tambah Rian.