TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - UMKM Lampung, siapa yang tak kenal dengan kemplang? Kudapan khas Palembang ini telah lama menjadi favorit banyak orang, tak terkecuali di Bandar Lampung.
Bahan dasar utamanya yakni ikan dan tepung tapioka yang dipanggang dengan arang kayu dan dipadukan dengan sambal yang manis dan gurih.
Tak hanya terkenal di Palembang, kemplang juga termasuk salah satu oleh-oleh khas Lampung yang paling banyak dicari.
Di balik proses pembuatan kemplang yang panjang dan menyita waktu menjadikan camilan ini bukanlah sekadar kerupuk ikan biasa.
Seperti saat Tribun Lampung berkunjung ke industri rumahan Ummi Kemplang Lampung yang berada di Jalan Gang Serasan II Kelurahan Nomor 15, Pecoh Raya, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.
Pemilik Ummi Kemplang Lampung Asep Diding atau biasa dipanggil Diding menceritakan awal mula merintis bisnis kemplang dan alasannya memilih makanan ringan ini sebagai mata pencaharian.
“Semenjak saya kena PHK tahun 2019 dari salah satu perusahaan asing. Lalu saya komunikasi sama istri, saat itu saya sudah tidak kerja lagi, terus istri kasih masukan. Kebetulan saya kerja di Bandung waktu itu pulang pergi bawa oleh-oleh kemplang, jadi kita oke buat usaha kemplang,” kata Diding pada Selasa (20/08/2024).
Usai tercetus ide dari bawa oleh-oleh, Diding dan istri akhirnya memutuskan untuk menggeluti usaha kemplang.
Namun tak semulus yang dibayangkan, Diding sampai harus mengalami 15 kali kegagalan dalam memproduksi kemplang miliknya.
“Udah kita coba, namun gagalnya banyak. Mulai dari pembuatan kemplangnya, dari kualitas kemplangnya dari kualitas sambelnya. Kita gak pernah menyerah, kita terus coba lagi,” sambungnya.
Sampai akhirnya, produk Ummi Kemplang Lampung laku di pasaran. Dengan memakai bahan berkualitas usaha kemplangnya itu telah mendapat NIB (Nomor Induk Berusaha) dan Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Kami memakai bahan yang halal dan berkualitas. Mulai dari ikan yang fresh kami pakai ikan baji-baji. Kalau untuk sambal kita pakai cabai dengan kualitas nomor satu langsung membeli di petani tanpa menggunakan pestisida jadi aman, lalu sambal kami juga dibuat sendiri selama lima jam,” kata dia.
Tak heran, jika berbicara soal omzet, Ummi Kemplang Lampung bisa menghasilkan cuan hingga Rp 15-20 juta per bulan.
Bagi Tribunners yang ingin membeli Ummi Kemplang Lampung dapat ditemukan di tempat oleh-oleh terdekat. Untuk memudahkan akses di Instagram @ummikemplang.lpgofficial.
Juga dapat berkunjung ke rumah produksinya di Gang Serasan II Nomor 15, Kelurahan Pecoh Raya, Kecamatan. Bumi Waras, Kota Bandar Lampung.
(Tribunlampung.co.id/Fenty Novianti)