Univerisitas Lampung

Unila Bakal Integrasikan TPST di Seluruh Fakultas untuk Kumpulkan Limbah B3

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Endra Zulkarnain
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemateri dari Unit Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Khotib, memberikan materi kepada kepala laboratorium di lingkungan kampus Unila, Selasa (10/9/2024) di Hotel Radisson, Kota Bandar Lampung.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) akan mengintegrasikan layanan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di seluruh Fakultas guna mengumpulkan limbah bahan, beracun dan berbahaya (B3). 

Ketua Tim TPST 3R (reduce, reuse, recycle) Unila, Opik Taufik Purwadi memastikan, untuk mengumpulkan limbah B3 itu sejauh ini pihaknya memang sudah memiliki sistem terpadu namun belum maksimal. 

"Semua itu akan dikembangkan agar semua terintegrasi dan dapat mengakses layanan TPST," kata Opik Taufik Purwadi, saat pemaparan di hadapan kapala laboratorium lingkungan kampus Unila, di Hotel Radisson Lampung, Selasa (10/9/2024). 

Opik mengatakan, adanya TPST tersebut berfungsi untuk melakukan pengumpulan limbah B3 hasil pemilihan dari laboratorium. 

Kedepan, Opik memastikan TPST bakal bekerjasama dengan vendor atau pihak ketiga dalam melakukan pengolahan limbah B3 dilingkungan Unila.

Opik mengakui, sistem yang diterapkan selama ini untuk mengumpulkan limbah B3 belum maksimal dan menjadi evaluasi dalam melakukan pengembangan TPSP.

Apalagi, Opik menuturkan, Unila saat ini telah memiliki 128 laboratorium yang tersebar di semua fakultas. 

"Ada 53 unit laboratorium menghasilkan limbah B3. Unila sekarang ini sudah memiliki sistem terpadu dalam pengelolaan limbah B3," kata Opik. 

Namun demikian, Opik mengatakan, sistem tersebut belum mengintegrasi seluruh laboratorium.

Sementara itu, pemateri dari Unit Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Khotib, mengakui Unila saat ini sudah memiliki sistem pengelolaan limbah yang cukup baik. 

"Akan tetapi sistem tersebut belum maksimal karena belum terintegrasi antara laboratorium dengan TPST," kata Khotib. 

Ia mengatakan, dengan gelaran lokakarya yang digelar ini harus bisa menghasilkan sistem pengelolaan limbah yang baik pada level lembaga. 

"Sangat penting Unila memiliki sistem pengelolaan limbah khususnya B3 baik," kata Khotib.

Karena dengan begitu, Khotib mengutarakan, masyarakat dan instansi terkait memiliki model sebagai contoh dalam pengelolaan limbah. 

Khotib menegaskan, saat ini kampus sejatinya harus menjadi model bagi masyarakat dalam pengelolaan limbah B3. 

Halaman
12

Berita Terkini