TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Massive Music Entertainment memberikan edukasi kepada para pencipta lagu di Bandar Lampung akan pentingnya hak cipta lagu.
Kegiatan yang dikemas dalam program ‘Malem-Malem Publishing Volume 6’ itu digelar Massive Music Entertainment di Cafe Unsilent, Bandar Lampung, Jumat (1/11/2024) malam.
Aldri Dataviadi dari Massive Music Entertainment mengatakan, edukasi hak cipta untuk para pencipta lagu tak terkecuali di Bandar Lampung sangat penting.
“Hak cipta lagu ini bukan suatu hal yang tidak bisa dianggap remeh, ini sangat penting. Karena lagu ini seumur hidup akan melekat ke penciptanya,” ujarnya.
“Contoh kaya lagu Indonesia Raya, yang menciptakan WR Supratman. Dari lama dia nyiptain dan sampai sekarang masih ada, jadi sepanjang masa,” terusnya.
Dalam hal ini, Massive Music yang merupakan music publishing itu juga memiliki misi untuk menyampaikan edukasi ke para pencipta lagu di kota-kota lain.
“Massive Music Entertainment itu music publishing, jadi gampangnya itu kita sebagai manager pencipta lagu,” jelas Aldri.
“Kita menggelar suatu program edukasi ini ke kota-kota yang kita rasa punya potensi terhadap lagu dan pencipta lagunya,” tambahnya.
Bassist dari band Samsons itu mengaku, program bincang-bincang itu bisa menjadi sarana pengenalan Massive Music ke para pencipta lagu.
Selain itu, program itu juga menjadi upaya dari Massive Music untuk membangun kedekatan dengan musisi di seluruh Indonesia.
“Jadi kita mau memperkenalkan dirilah, kita beri pemahaman tentang industri hak cipta dan nilai ekonomi yang ada di dalam hak cipta lagu,” jelasnya.
“Kan kompleks ya ngomongin hak cipta, jadi kegiatan ini fungsinya agar kita bisa lebih dekat dengan para pencipta lagu,” sambungnya.
Menurut Aldri, kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat mulai banyak musisi-musisi baru yang terjun ke dunia musik.
Untuk itu, Massive Music merasa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan edukasi hak cipta agar para musisi tak salah arah saat berkarir.
“Kita fokusnya ke temen-temen pencipta lagu yang baru-baru, karena generasi yang baru ini lebih penting punya ilmunya sebelum berkarir,” sebutnya.