TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pringsewu - Seorang pelajar berusia 16 tahun tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Barat Sumatera, Pekon Panutan, Pagelaran, Pringsewu, Jumat (29/11) pagi.
Korban diketahui berinisial GDP, warga Kecamatan Gisting, Tanggamus. Kasat Lantas Polres Pringsewu, Iptu David Pulner, menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.40 WIB.
Insiden tersebut melibatkan dua kendaraan, yakni sepeda motor Honda Revo hitam nomor polisi BE 6224 ZF yang dikendarai korban, dan mobil minibus Daihatsu Terios hitam nomor polisi BE 1282 UY yang dikemudikan Arif Nur Rachman (25), warga Kecamatan Pagelaran.
“Sebelum kejadian, sepeda motor yang dikendarai korban melaju dari arah Tanggamus menuju Pringsewu,” katanya.
“Di sisi lain, mobil minibus datang dari arah berlawanan,dari Pringsewu menuju Tanggamus,” ujarnya kemarin siang.
Menurut David, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Namun, akibat kejadian ini, korban yang merupakan siswa kelas 2 di salah satu SMK di Pringsewu, meninggal dunia di lokasi kejadian karena luka berat di bagian kepala.
“Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Pringsewu untuk penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Sementara itu, pengemudi mobil minibus tidak mengalami luka dan saat ini sedang dimintai keterangan oleh penyidik unit Penegakan Hukum (Gakkum).
Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan juga telah diamankan sebagai barang bukti.
David mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berkendara.
Ia juga mengingatkan para pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas demi menghindari kecelakaan serupa.
“Kewaspadaan dan disiplin berlalu lintas sangat penting agar peristiwa tragis seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.
Mayoritas Usia Produktif
Satlantas Polres Pringsewu Lampung mencatat 46 kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi sepanjang 2024.
Kasat Lantas Polres Pringsewu, Iptu David Pulner, Juli lalu, mengatakan, puluhan kasus lakalantas tersebut berdasarkan data Januari hingga Juni 2024.
Dalam kejadian itu sebanyak 99 orang menjadi korban.
Ia merincikan, dari jumlah itu,sebanyak enam mengalami luka berat, dan 74 lainnya menderita luka ringan.
“Lalu 19 orang meninggal dunia,” kata David.
Selain itu, kerugian materil yang ditimbulkan akibat kecelakaan ditaksir mencapai Rp 202.200.000 juta.
David menjelaskan, mayoritas kecelakaan disebabkan faktor human error atau kelalaian manusia.
“Kami menemukan kelalaian manusia menjadi faktor dominan dalam terjadinya kecelakaan," ujarnya.
David juga menyoroti korban kecelakaan terbanyak berada pada usia produktif, yaitu antara 15 hingga 35 tahun.(oky)