TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Polda Lampung menargetkan penjualan 3.930 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat hingga Desember 2025.
Program ini digelar melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah provinsi.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menjelaskan, beras akan dijual dengan harga Rp11.500 per kilogram dan didistribusikan ke 15 kabupaten/kota se-Lampung.
“Harga berlaku mulai hari ini di seluruh Lampung.
Distribusi dilakukan di 35 titik GPM, dengan ketentuan maksimal pembelian dua karung atau 10 kg per orang,” ujar Kombes Pol Yuni saat konferensi pers di Mapolda Lampung lama, Kamis (14/8).
Dia menambahkan, hari ini GPM dilaksanakan serentak di Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.
“Kegiatan ini untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, khususnya beras, tetap terjaga dan terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.
Dirreskrimsus Polda Lampung Kombes Pol Dery Agung Wijaya mengatakan, pihaknya secara resmi melakukan kick off pendistribusian beras SPHP.
Program ini terintegrasi dengan pelaksanaan GPM secara nasional dan di Lampung dipusatkan di Mapolda Lampung lama.
“Kami menggunakan skema penjualan langsung di lokasi, dengan mobil Bulog yang membawa beras serta kasir untuk transaksi, sehingga masyarakat merasa nyaman seperti berbelanja di toko atau pasar,” jelas Dery.
Dia juga menjelaskan, Polda Lampung berkoordinasi dengan lima cabang Bulog di provinsi ini untuk memastikan pasokan sesuai kebutuhan.
“Kami tegaskan pembelian hanya untuk masyarakat, bukan distributor,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, memastikan stok beras aman.
“Stok hingga akhir tahun mencapai 140 ribu ton, dengan 39 ribu ton dialokasikan khusus untuk GPM.
Target untuk kepolisian, dari polda hingga polres, adalah 10 persen dari target Bulog, yakni sekitar 3.930 ton,” paparnya.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )