Kebakaran di Bandar Lampung

Kebakaran Hebat di TPA Bakung Bandar Lampung, 22 Damkar Dikerahkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Damkarmat Bandar Lampung berupaya memadamkan api yang membakar TPA Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat, Kamis (5/12/2024).

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kebakaran hebat melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung di Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Rabu (4/12/2024) sekira pukul 18.00 WIB. 

Petugas Damkarmat Bandar Lampung terus berupaya untuk memadamkan api.

Dari pantauan Tribun Lampung, Kamis (5/12/2024) pukul 11.00 WIB, petugas masih berjibaku menjinakkan api. 

Selain Damkarmat, nampak pula petugas BPBD dan Satpol PP yang ikut membantu proses pemadaman api. 

Kepulan asap putih dari hasil pembakaran sampah terlihat sangat tebal menyelimuti lokasi TPA tersebut.

Haibi, warga setempat, membenarkan kebakaran tersebut sudah berlangsung cukup lama. 

“Iya, ini awalnya kejadian dari kemarin magrib, kemudian sempat padam. Cuma tahu-tahu jam 8 malam api hidup lagi,” ujarnya, Kamis (5/12/2024).

“Dari situ apinya langsung besar dan menyebar ke segala arah. Sampai sekarang ini belum padam,” sambungnya.

Sebanyak 22 armada damkar dikerahkan untuk membantu proses pemadaman api kebakaran di TPA Bakung. 

Kepala Damkarmat Bandar Lampung Antoni Irawan mengatakan, puluhan armada untuk memadamkan kebakaran itu berasal dari tim gabungan.

“Dari Damkarmat Bandar Lampung sampai saat ini sudah menerjunkan sebanyak 16 mobil kebakaran,” ujar Antoni ditemui di lokasi. 

“Kemudian dari DLH ada 4 unit mobil suplai, lalu BPBD ada 2 unit juga. Jadi ada 22 unit di sini armada untuk pemadaman,” lanjutnya.

Pihaknya langsung turun ke lokasi kebakaran pasca menerima laporan. 

“Jadi tadi malam sekitar jam 9 kita menerima laporan terjadi kebakaran di TPA Bakung. Kebakaran dari magrib. Dari DPH UPT Bakung berupaya memadamkan dengan alat berat tapi ternyata gagal, sehingga dari DLH menghubungi pemadam,” jelas dia.

Ia menambahkan, pihaknya beserta petugas lain harus bekerja ekstrakeras untuk memadamkan api. 

Sebab, lokasi tersebut merupakan pusat pembuangan sampah terakhir dan banyak jenis sampah yang mudah terbakar.

“Jadi dari tadi malam hingga saat ini kita masih upaya pemadaman. Jadi untuk proses pemadaman kita bentuk tiga tim. Satu di gerbang, satu di tembok, satu di perumahan di atas Umbul Kunci. Terakhir di deket Gunung Bakung.”

BPBD Bandar Lampung mengaku telah menyalurkan sebanyak 2 tangki air guna memadamkan kebakaran di TPA Bakung. Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung Wakhidi menyatakan, pihaknya siap menyalurkan bantuan air untuk proses pemdaman kebakaran.

“Kami BPBD Bandar Lampung terima laporan semalam. Dari situ langsung kami kirim 2 tangki air ke lokasi kebakaran. Kami siap membantu. Akan selalu kita bantu jika membutuhkan air untuk mempermudah proses pemadaman,” katanya.

Bukan hanya air, ungkap Wakhidi, pihaknya juga menurunkan bantuan personel untuk memadamkan api. “Kita juga sudah menurunkan sebanyak 14 personel, dari malam tadi sudah standby sampai sekarang,” pungkasnya.

Warga Terganggu

Sahrudin, warga setempat, mengaku terganggu dengan peristiwa kebakaran di TPA Bakung. Pria yang berprofesi sebagai pengumpul sampah itu mengatakan, asap akibat kebakaran sangat mengganggu.

“Kalau dibilang terganggu ya pastinya terganggu, karena ini asapnya tebal dan bahaya kalau terus-terusan dihirup. Kebetulan kerjaan saya memang ngumpulin sampah di sini. Dari tadi malam sampai sekarang belum padam,” ujarnya.

Kendati begitu, dia tetap melanjutkan aktivitasnya mengumpulkan sampah. “Ya cuma mau gimana lagi, kita harus tetap kerja ini. Kalau nggak diselamatin barang-barang, bisa rugi. Dari kemarin ini udah saya kumpulin. Ini aja mau make masker udah nggak sempat lagi karena takut barang-barang yang sebelumnya saya kumpulin kebakaran,” pungkas dia.

Kepala Dinas Damkarmat Bandar Lampung Antoni Irawan mengimbau masyarakat agar menjaga jarak aman dari lokasi kebakaran TPA Bakung. “Diimbau untuk masyarakat agar sementara menjaga jarak aman dari lokasi kebakaran hingga padam,” imbaunya, Kamis (5/12/2024).

Dalam hal ini, pihaknya beserta tim gabungan juga akan terus memastikan agar tidak ada korban dalam kebakaran ini. “Tentunya kita juga mengimbau melalui Dinas Lingkungan Hidup dari situasi kebakaran ini jangan sampai ada korban jiwa,” imbaunya lagi.

Pihaknya telah berupaya agar lahan yang terbakar tidak semakin meluas. “Kita juga berkoordinasi dengan Dinas PU. Karena api ada di bawah sampah, jadi ketika disemprot dari atas tidak terkena langsung,” terusnya. 

Bukan yang Pertama

Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan, kebakaran yang melanda TPA Bakung, Bandar Lampung bukanlah yang pertama. Menurutnya, peristiwa serupa sudah sering terjadi.

Dia menjelaskan, kebakaran di tempat pembuangan sampah tentunya berdampak terhadap kesehatan. Asap yang ditimbulkan berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan.

“Kemudian secara lingkungan, tentunya kebakaran tersebut juga menjadi bagian dari pencemaran udara ataupun polusi udara. Kebakaran tersebut memicu adanya pelepasan emisi yang akan berkontribusi dalam laju perubahan iklim yang terjadi,” jelas Irfan, Kamis (5/12/2024).

“Kita tidak tahu seberapa besar jumlah volume kebakaran dan seberapa besar emisi karbon yang dilepaskan dari kejadian kebakaran itu. Pastinya, ketika sebuah tempat sampah terjadi kebakaran, di situ terjadi pelepasan gas metana atau CH4 yang setara dengan 21 kali lipat dari karbondioksida,” beber dia.

Saat ini, terus dia, warga menunggu langkah Pemkot Bandar Lampung guna memastikan peristiwa serupa tidak terulang lagi. Menurutnya, pemerintah juga harus menyelidiki apakah kejadian itu disengaja atau tidak. “Apakah ada oknum yang melakukan pembakaran,” ujarnya.

Selain itu, kata Irfan, kebakaran tersebut juga menggambarkan bagaimana buruknya pengelolaan di TPA Bakung. Selain sampah yang tidak dikelola dengan baik, tentu pengawasan juga kurang baik.

Harapan besar tertuju kepada warga, terkhusus para pekerja pengepul sampah, agar harus hati-hati dalam melakukan aktivitas. Sebab, sampai saat ini aktivitas panas masih terjadi dan diharapkan juga tidak melakukan kegiatan yang berpotensi terjadinya kebakaran kembali. 

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Berita Terkini