UMKM Lampung

Omzet Windu Kopi dan Roatery Capai 3 Digit per Bulan

Penulis: Fenty Novianti
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses produksi Kopi Windu dan Roastery.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pemilik Windu Kopi dan Roastery, Tubagus Arvin ikut menyinggung soal omzet yang didapatkan selama sebulan.

Hal ini juga didukung dengan bisnisnya yang makin moncer. 

Permintaan dari luar kota seperti Pulau Jawa mulai meningkat, khususnya untuk varian Arabika.

Dengan tingginya peminat, omzet yang didapatkan Arvin mencapai tiga digit per bulan. 

"Untuk sekarang, kalau ngomong kotornya sih, omzet bisa mencapai tiga digit per bulan," ujar Arvin. 

Pemasaran kopi Windu Kopi dan Roastery memanfaatkan banyak saluran, mulai dari menjual langsung ke warung-warung hingga melalui toko oleh-oleh Lampung. 

Selain itu, mereka juga merambah marketplace untuk menjual kopi mereka ke seluruh Indonesia.

Saat momen liburan atau akhir tahun tiba, permintaan kopi Windu Kopi dan Roastery meningkat tajam.

Tahapan Pengolahan Kopi di Windu Kopi dan Roastery 

Proses pembuatan kopi di Windu Kopi dan Roastery dimulai dengan mendapatkan green bean (biji kopi mentah) langsung dari petani, sehingga tidak perlu lagi melakukan penyortiran biji.

Biji kopi yang diterima, terutama dari daerah seperti Liwa, langsung ditimbang dan diproses menggunakan mesin roasting yang telah disiapkan.

Proses pemanggangan atau roasting dilakukan dengan memperhatikan tingkat kematangan biji kopi sesuai dengan jenisnya.

Untuk kopi jenis Ekonomis, proses roasting biasanya dilakukan pada tingkat medium ke dark atau dark roast.

Sedangkan untuk blend espresso based, proses roasting dilakukan pada tingkat dark roast. 

Dalam proses roasting, suhu mesin biasanya mencapai sekitar 190 derajat Celcius untuk kopi Robusta, dan 200 derajat celcius untuk kopi Robusta yang lebih pekat.

Begitu kopi masuk ke dalam mesin, suhu yang sangat tinggi membuat proses pemanggangan harus dilakukan dengan cepat, biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit agar biji kopi matang dengan sempurna.

Setelah proses roasting selesai, biji kopi harus segera didinginkan.

Biji kopi yang baru dipanggang dikeluarkan dari mesin, lalu ditempatkan di plastik untuk pendinginan. 

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa biji kopi yang baru dipanggang masih mengandung gas yang dihasilkan selama proses pemanggangan. 

Jika biji kopi langsung digiling, gas tersebut akan membuat kopi menjadi ‘kembung’.

Oleh karena itu, proses resting dilakukan selama 4 jam hingga 3 hari untuk memastikan gas tersebut keluar.

Setelah proses resting selesai, biji kopi siap digiling menjadi bubuk kopi, lalu dikemas untuk siap dijual. 

(Tribunlampung.co.id / Fenty Novianti)

Berita Terkini