Harga Singkong Anjlok di Lampung

Pengusaha Ngotot Harga Singkong Rp 900 per Kg, DPRD Lampung Tak Terima, Bentuk Pansus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana RDP terkait harga singkong yang digelar DPRD Lampung melalui Komisi II, bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan perusahaan industri pengolahan tapioka serta petani singkong di gedung DPRD Lampung, Senin (16/12/2024). Hasil RDP tak menemui titik terang. Ya, pengusaha bersikukuh untuk tetap pada kesepakatan yang telah dibuat di Tahun 2021 yakni harga singkong Rp 900 per kilogram dengan potongan maksimal 15 persen.

"Secara hitung-hitugan harga singkong ini berdasarkan harga tepung, lalu singkong saat ini seperti wortel sangat kecil-kecil sekali, jadi dengan harga Rp 1.500 kami tak sanggup pak," ucapnya dalam rapat.

Hingga berita dikirim rapat masih berlangsung cari harga singkong.

DPRD Lampung Gelar RDP

Anggota DPRD Lampung gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan puluhan perusahaan singkong di Lampung dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bahas anjloknya harga Singkong di Lampung.

RDP digelar diruang rapat komisi DPRD Lampung, pada Senin 16 Desember 2024 sekira pukul 10.00 WIB.

Rapat dipimpin langsung Ketua komisi ll DPRD Lampung, Ahmad Basuki.

Dalam RDP kali ini sejumlah anggota DPRD Lampung menyampaiakan keluhan masyarakat di dapilnya yang mengeluhkan harga singkong Rp 900 per kilogram.

"Sebagai wakil rakyat kami sampaikan aspirasi masyarakat yang mengeluhkan harga singkong di Lampung, para perusahaan tolong beri solusi."

"Jangan menunggu 2025. Kita lihat di Lampung Utara dan di Tulang Bawang masyarakat menjerit, bahkan menyampaikan aspirasinya melalui demo."

"Tolong para perusahaan cari solusinya," kata anggota DPRD Lampung Budhi Condrowati dalam RDP itu.

Dalam kesempatan itu, Condro kembali menyoroti pernyataan Pj Gubernur Lampung yang mengembalikan harga singkong ke tahun 2021.

"Saya kurang sepakat dengan pernyataan itu, pada tahun 2021 harga solar masih Rp 5 ribu sekian per liter, sekarang harga solar sudah Rp 6 ribu sekian, dari jasa angkutan saja sudah jauh berbeda."

"Jadi sekali lagi saya sampaikan mari kita cari solusinya," sambung dia.

Hingga berita ini dikirim RDP masih berlangsung.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

Berita Terkini