Alfret Jacob Tilukay mengatakan, dari penangkapan kelima pelaku mengamankan motor dan senjata api (senpi).
Motor yang diamankan merupakan alat yang digunakan para pelaku.
Ternyata sebelum ke Bandar Lampung, para pelaku sempat beraksi di wilayah Lampung Selatan.
Bahkan warga sempat menemukan tiga unit motor diduga hasil kejahatan para pelaku di semak-semak wilayah Dusun Karang Anom, Desa Karang Sari, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
"Komplotan curanmor bersenpi asal Lamteng, setelah beraksi motor yang dicuri ditaruh di semak-semak," kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, Rabu (29/1/2025).
Pengakuan pelaku kepada polisi, setelah melakukan pencurian, biasanya para pelaku ini membawa hasil kejahatannya ke Lampung Tengah.
"Kami sekarang tengah melakukan pengembangan pada penadah motor curian tersebut di Lamteng," kata Kombes Pol Alfret.
Motor hasil curian tersebut dijual pelaku kepada penadah dengan harga sekitar Rp 4 juta per unit.
"Jadi kegiatan mereka mencuri motor ini bukan di Bandar Lampung saja," kata Kombes Pol Alfret.
Alfret mengungkap latar belakang para pelaku ada yang residivis, dan ada juga yang baru ikut-ikutan.
Pelaku menggunakan uang hasil kejahatannya itu untuk bersenang-senang, diantaranya narkoba.
"Kalau untuk senpi sedang di dalami, sudah lama pelaku Tp dan Di ini beraksinya. Jadi senpi ini dibeli dengan harga Rp 2-5 Juta. Senpi dilakukan pendalaman pemasoknya senpi dari mana," kata Kombes Pol Alfret.
Amankan 2 Senpi
Alfret Jacob Tilukay mengatakan baku tembak polisi dengan pelaku curanmor itu terjadi Selasa (28/1/2025) di Gedung Meneng, Rajabasa.
"Dari dua senpi tersebut, diamankan juga 8 butir (peluru) aktif, serta 3 selongsong," kata Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay dalam ekspose hasil ungkap kasus, Rabu (29/1/2025) di Mapolresta Bandar Lampung.