Berita Terkini Nasional

Kisah Polisi Banyumas Aiptu Raden Sutrisno Wibowo, Sudah 24 Tahun Proyektil Bersarang di Kakinya

Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROYEKTIL DI KAKI - Aiptu Raden Sutrisno Wibowo (49), anggota Unit Provost Polresta Banyumas saat menceritakan perjalanan hidupnya hingga proyektil yang masih bersarang di kakinya hingga kini, Selasa (11/2). Proyektil itu ia dapat saat bertugas di Aceh tahun 2000.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANYUMAS - Di tengah hiruk-pikuk aktivitas kepolisian, sosok Aiptu Raden Sutrisno Wibowo atau yang akrab disapa Bowo, berdiri tegak di halaman Mapolresta Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2025).

Dengan postur tubuh tinggi besar dan baret biru yang terpasang rapi di kepala, Bowo menjalankan tugas rutinnya sebagai anggota Unit Provost Polresta Banyumas.

Namun siapa sangka di balik seragam PDL yang dikenakannya, terdapat kisah luar biasa yang menggambarkan ketabahan dan keberanian.

Setelah lebih dari 24 tahun mengabdi sebagai anggota Polri, Bowo memiliki cerita yang tidak banyak diketahui orang.

Terutama terkiat bekas luka di tubuhnya merupakan tanda pengorbanan yang dia bayar dengan harga mahal.

Sebab, proyektil peluru masih bersarang di kakinya, sebuah pengingat dari tugas berbahaya yang dijalaninya di Aceh pada tahun 2000.

Saat itu, sebagai bagian dari Brimob Resimen 3 Pelopor Kelapa Dua, Bowo terlibat dalam Operasi Sadar Rencong dan mengalami insiden menegangkan ketika ditembak oleh pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Ada tiga anggota yang jadi korban, saya, komandan pleton, dan satu teman saya. Saya yang paling parah karena kebetulan saya di posisi terakhir untuk menyelamatkan rekan-rekan dari truk," ungkap Bowo, mengenang momen kelam itu.

Bowo pun tak sadarkan diri akibat luka tembak. Saat itu darah bercucuran dan Bowo harus dievakuasi menggunakan helikopter ke rumah sakit di Sumatera Utara.

Bahkan ia sempat dinyatakan gugur dalam peristiwa itu oleh salah satu stasiun televisi.

Beruntungnya Bowo dapat diselamatkan.

Setelah tersadar, ia mendapati tiga peluru bersarang di tubuhnya, yakni di lengan kanan, badan bagian kanan, dan kaki kanan.

Namun, proyektil yang bersarang di kakinya harus dibiarkan karena berisiko tinggi untuk diambil.

"Karena sangat riskan, kalau diambil akan menyebabkan kelumpuhan total pada kaki kanan saya. Saya langsung ambil keputusan membiarkan proyektil tetap di dalam tubuh," jelasnya.

Proyektil peluru yang bersarang di kaki Bowo tersebut berasal dari senjata jenis AK-47 buatan Rusia.

Halaman
12

Berita Terkini