"Termasuk hilangnya daerah resapan air, daerah hijau dan daerah pesawahan yang paling besar adalah Jabar," kata Dedi di Kantor Bupati Karawang, Selasa (4/3/2025).
Dedi menjelaskan, penyebab banjir adalah hilangnya resapan air, hilangnya ruang terbuka hijau, hutan, juga sawah itu yang menyebabkan banjir di Jawa Barat.
Dia berharap penanganan bencana banjir di Jawa Barat tidak hanya sebatas penanganan pada sektor bantuan saja, melainkan harus secara menyeluruh dan terencana.
Seperti Banjir Desa Karangligar, Karawang, Dedi mengaku sudah menemukan solusi bagi warga. Menurutnya relokasi susah dilakukan.
"Solusinya adalah saya akan bangunkan rumah dari tinggi lantainya 2,5 meter. Jadi rumahnya rumah kolong, di atasnya boleh bambu, kayu," kata Dedi.
Pemprov Jabar, kata Dedi, akan menyiapkan desain arsitektur rumah kolong tersebut. Harapannya, kata dia, ketika banjir warga sudah bisa menyesuaikan diri.
"Dan warganya setuju," kata Dedi.
Ia berharap Bendungan Cibeet segera dibangun untuk mengatasi luapan Sungai Cibeet ke Desa Karangligar dan sekitarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com